Menguak Rahasia Nenek Moyang Membangun Candi Borobudur, Kontruksi Bangunan Megah Tanpa Semen

Kamis 23-05-2024,17:21 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

PAGARALAMPOS.COM - Setiap tahun puncak peringatan Hari Raya Waisak di Indonesia diadakan di Candi Borobudur.

Hal ini dilakukan karena Borobudur merupakan tempat suci umat Budha di Indonesia. Biasanya perayaan Hari Raya Waisak di Borobudur dibarengi pula oleh berbagai acara kebudayaan seperti festival lampion hingga kirab budaya. 

Dalam momen seperti itu kita bisa menyaksikan kemegahan Candi Borobudur. Dari sini, pernahkah Anda terpikir bagaimana nenek moyang Indonesia bisa membangun candi sebesar itu?

Candi Borobudur dibangun sekitar tahun 750-850 Masehi di masa Dinasti Syailendra dari Kerajaan Mataram Kuno.

BACA JUGA:Jadi Wisata Super Prioritas! Inilah Jejak Sejarah Destinasi Wisata Candi Borobudur

Selama kurun waktu tersebut tentu teknologi kala itu berbeda dengan masa sekarang. Tak ada semen ataupun perekat lain yang bikin tumpukan relief batu menjulang tinggi.

Monumen candi ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar.

Pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.[4] Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.

Stupa utama terbesar terletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang.

BACA JUGA:Memahami Thudong, Perjalanan Panjang Para Biksu Buddha Jelang Waisak

Yang di dalamnya terdapat arca Buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

Lantas bagaimana caranya membangun candi tersebut?

Perlu diketahui, bentuk Candi Borobudur bukan berarti dipenuhi tumpukan batu dari atas sampai bawah. Visual candi yang kita lihat berundak sebenarnya dibangun di atas bukit.


Foto : Sejarah Borobudur.-Menguak Rahasia Nenek Moyang Membangun Candi Borobudur, Kontruksi Bangunan Megah Tanpa Semen-Google.com

Jadi, nenek moyang kita menyusun bukit tersebut berundak-undak terlebih dahulu sebelum menaruh batu. 

Kategori :