"Program Jemput Gabah ini adalah sinyal bahwa Bulog siap masuk sampai ke tingkat petani untuk menjaga stabilitas harga," kata Bayu.
Penyerapan Beras oleh Bulog
Dalam laporan terbaru, Bulog mencatat telah melakukan penyerapan sebanyak 1.050.000 ton gabah kering panen di tingkat petani atau setara dengan 535 ribu ton beras untuk pengadaan beras dalam negeri hingga 19 Mei 2024.
Bayu menjelaskan bahwa beras yang diserap tersebut digunakan untuk penguatan cadangan beras pemerintah (CBP).
Dari total tersebut, 535 ribu ton merupakan gabungan antara beras yang ditugaskan oleh pemerintah atau public service obligation (PSO) dan beras komersial.
Bayu juga menyebutkan bahwa musim panen raya pada musim tanam pertama (MT1) akan berakhir dalam dua pekan ke depan.
Bulog memprediksi dapat menyerap beras petani sebanyak 600 ribu ton hingga akhir Mei 2024.
Tantangan dan Harapan ke Depan
BACA JUGA:Rangkul Kebhinekaan, Mantapkan Integritas, FPK Dorong Kerukunan Menuju Pemilukada Damai 2024
Meskipun program Jemput Gabah menghadapi tantangan, Bulog tetap optimis akan terus mengembangkan dan memperbaiki program ini.
Bayu berharap dengan adanya program ini, Bulog dapat memberikan dampak positif bagi stabilitas harga beras dan kesejahteraan petani.
"Dengan adanya program Jemput Gabah, kami berharap dapat menjaga stabilitas harga beras dan memberikan manfaat lebih bagi para petani," tuturnya.
Bayu menambahkan bahwa Bulog akan terus mencari cara untuk meningkatkan minat petani terhadap program ini, termasuk dengan melakukan sosialisasi lebih intensif dan menawarkan insentif yang lebih menarik.
Kesimpulan