PAGARALAMPOS.COM - Melalui penelitian DNA, terbukti bahwa nenek moyang Aborigin berasal dari Afrika dan melakukan perjalanan jauh ke benua Australia sekitar 75.000 tahun yang lalu.
Hal ini menjadikan mereka lebih tua dari peradaban Mesopotamia yang muncul sekitar 8000 SM.
Dataran Sahul yang meliputi Australia, New Guinea, dan Tasmania menjadi rumah pertama masyarakat Aborigin setelah mereka tiba di Australia sekitar 31.000 SM.
Meski tergerus oleh naiknya permukaan air laut, mereka masih bisa bertahan dan berkembang di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Peta-Peta Penting Sepanjang Sejarah Kartografi, Dari Yang Kuno Hingga Pencetus Globe
BACA JUGA:Jadi Bukti Peradaban Manusia di Zaman Batu! Arkeolog Berhasil Temukan Benteng Prasejarah di Serbia
Peradaban kuno seringkali menawarkan misteri yang menarik untuk dipecahkan.
Sementara itu, Tiongkok dan Mesir umumnya dikenal sebagai pusat peradaban kuno yang maju.
Jejak peradaban manusia tertua sebenarnya terdapat di Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Australia.
Masyarakat Aborigin Australia telah lama dikenal sebagai salah satu kelompok manusia tertua di dunia.
BACA JUGA:Mengungkap Jejak Sejarah Cirebon yang Berhubungan dengan Prabu Siliwangi
BACA JUGA:Sejarah Hajar Aswad, Diriwayatkan Batu Langit Yang Dibawa Malaikat Jibril
Di sisi lain, di Indonesia, Suku Kerinci di Provinsi Jambi juga memiliki sejarah panjang sebagai salah satu kelompok manusia tertua di dunia.
Berdasarkan penelitian oleh Bennet Bronson dan Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta, Suku Kerinci diyakini telah mendiami dataran tinggi Bukit Barisan sejak lebih dari 10.000 tahun yang lalu.
Kecik Wok Gedang Wok, sebuah kelompok manusia yang diyakini lebih tua dari Proto Melayu atau Suku Inca di Amerika Selatan, menjadi bukti kehadiran awal Suku Kerinci di wilayah tersebut.