Meskipun banyak yang menikmati kehidupan yang makmur, ada juga tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh para TKI di Korea Selatan.
Salah satunya adalah kesulitan dalam berkomunikasi karena kendala bahasa.
Beberapa TKI sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan manajemen perusahaan, yang dapat menyebabkan kebingungan dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
Misalnya, ada cerita tentang TKI yang diminta untuk mengambil ember namun malah membawa cangkul karena salah paham akibat bahasa.
BACA JUGA:KUR TKI Bank BRI, Mendukung Tenaga Kerja Migran Indonesia
- Risiko Overstay dan Manajemen Keuangan
Kehidupan yang nyaman di Korea Selatan juga menyisakan risiko tertentu bagi para TKI, terutama terkait manajemen keuangan dan keinginan untuk bertahan lebih lama dari yang diizinkan.
Beberapa TKI memilih untuk melanggar visa dan tinggal lebih lama dari yang diizinkan, yang sering disebut sebagai overstay.
Ini sering kali terjadi karena sulitnya mereka untuk berpisah dari kenyamanan hidup di Korea Selatan dan kembali ke kondisi yang mungkin lebih sulit di Indonesia.
BACA JUGA:Mengapa Gaji 30 Juta Tak Mampu Membuat TKI Korea Selatan Menyimpan Harta? Ternyata Ini Alasannya!
- Tantangan dalam Berinvestasi
Beberapa mantan TKI Korea Selatan juga mengalami kesulitan dalam berinvestasi setelah kembali ke Indonesia.
Meskipun memiliki uang dari penghasilan mereka di Korea, manajemen keuangan yang buruk atau kurangnya pengetahuan tentang investasi dapat mengakibatkan kegagalan investasi.
Contohnya adalah kasus di Yogyakarta di mana beberapa mantan TKI yang mencoba berinvestasi dalam bisnis hotel gagal karena kesalahan manajemen.
BACA JUGA:Krisis Keuangan Indofarma, Karyawan Menggantung, THR dan Gaji Tertunda Sejak Maret 2024
- Upaya Peningkatan Pelayanan