PAGARALAMPOS.COM – Masyarakat Jawa merupakan hasil percampuran antara masyarakat Asia Selatan dengan masyarakat Austronesia.
Setelah berinteraksi dengan masyarakat Austronesia, penduduk asli Pulau Jawa mulai mengadopsi bahasa Austronesia sebagai bahasa utama mereka.
Secara genetik, mereka memiliki sekitar 20-30% warisan genetik Austronesia dan 50-60% dari masyarakat Asia Selatan.
Suku Jawa adalah kelompok etnis terbesar di Pulau Jawa, terutama ditemui di daerah-daerah yang dahulu menjadi pusat Kerajaan Mataram.
BACA JUGA:Warisan Sejarah Kerajaan Banjar: Pentingnya Menjaga Keberagaman Budaya
BACA JUGA:Menggali Keagungan Candi Poh: Destinasi Wisata Sejarah di Desa Kalijurang, Brebes
Masyarakat Jawa juga tersebar di seluruh Indonesia, berperan penting dalam proses kebangkitan nasional di bawah pemerintahan Orde Baru. Kebudayaan Jawa dikenal sebagai salah satu kebudayaan terdepan di Indonesia.
Suku Jawa berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan jumlah populasi yang signifikan.
Pada tahun 2010, sekitar 40,22% dari total populasi Indonesia adalah suku Jawa.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kerajaan Banjar: Perjalanan Kerajaan Islam di Kalimantan Selatan
BACA JUGA:Ketahui 6 Fakta Gunung Galunggung di Tasikmalaya, yang Punya Keindahan Alam dan Sejarah yang Memikat
Selain itu, diaspora suku Jawa juga ditemukan di Kaledonia Baru dan Suriname, dimana pada masa penjajahan Belanda mereka dibawa sebagai buruh.
Di Suriname, orang Jawa menjadi minoritas yang dikenal sebagai orang Jawa Suriname.
Mayoritas suku Jawa memeluk agama Islam, meskipun ada minoritas yang menganut Kristen, Kejawen, Hindu, dan Buddha.
Kehidupan suku Jawa memiliki sejarah panjang yang menjadi sumber pembelajaran dari berbagai sumber sejarah.