PAGARAPAMPOS.COM - Hajar Aswad menjadi batu yang kini berada di sisi Ka'bah. Ribuan umat Islam setiap harinya berlomba menyentuh dan mencium Hajar Aswad ketika berada di depan Ka'bah.
Sejarah Hajar Aswad diceritakan dalam banyak riwayat. Seperti diceritakan Ath-Thabari dalam Tarikh al-Umam wa al-Muluk menyebutkan, "Ketika itu Nabi Ismail ingin menyempurnakan Ka'bah dengan sebuah benda, tetapi Nabi Ibrahim berkata, 'Jangan! Carilah batu seperti yang aku perintahkan.'
Nabi Ismail pun pergi mencari batu. Ketika ia kembali, ternyata Nabi Ibrahim sudah meletakkan sebuah batu hitam. Nabi Ismail lalu bertanya, 'Wahai ayah, dari manakah engkau mendapat batu itu?'
'Yang membawa batu ini adalah dia yang tidak dapat menunggumu yaitu Jibril. Ia membawanya dari langit.'"
BACA JUGA:Hajar Aswad, Ternyata Berwarna Kemerahan, Diriwayatkan Sunnah Mencium Batu Kuno Ini
Imam ath-Thabari juga menyebutkan riwayat lain. Pada intinya riwayat ini sama dengan riwayat sebelumnya, namun dengan penjelasan lebih detail. Imam ath-Thabari menyandarkan riwayat tersebut pada Ali bin Abi Thalib ra.
Ia berkata, "Nabi Ibrahimlah yang membangun fondasi Ka'bah, kemudian dia dan Nabi Ismail meninggikan bangunannya sampai pada pondasi Ka'bah, kemudian dia dan Nabi Ismail meninggikan bangunannya sampai pada posisi rukun (sudut) Ka'bah.
Lalu, Nabi Ibrahim berkata pada Nabi Ismail, "Wahai anakku! Carilah sebuah batu untuk dijadikan tanda bagi manusia.' Nabi Ismail pun datang membawa batu, tetapi Nabi Ibrahim tidak menyukainya.
'Carilah batu yang lain.' Nabi Ismail segera pergi untuk mencari batu yang lain. Tapi, ketika Nabi Ismail kembali, ia mendapati Nabi Ibrahim sudah meletakkan sebuah batu di tempat itu.
BACA JUGA:Melihat Masjid Tua Peninggalan Zaman Awal Islam di Israel, Ternyata Sudah Menghadap Ka'bah
Nabi Ismail bertanya, 'Wahai ayahku! Siapa yang membawakan batu itu untukmu?''Yang membawanya adalah seorang yang tidak ingin melihatku bersandar padamu (Jibril)."
Merangkum buku Sejarah Ka'bah: Kisah Rumah Suci yang Tak Lapuk Dimakan Zaman oleh Prof. Dr. Ali Husni dijelaskan Hajar Aswad adalah batu berbentuk lonjong yang tidak beraturan.
Batu ini berkilau dan berwarna hitam kemerahan. Pada bagian atasnya terdapat goresan berwarna merah dan kuning.
Foto : Perubahan warna pada Batu hajar aswad didinding Ka'bah.-Sejarah Hajar Aswad, Diriwayatkan Batu Langit Yang Dibawa Malaikat Jibril-Google.com
Dalam sebuah kitab Tsaurah al-Islam wa Bathal an Nabiya karya Luthfi Jum'ah, Hajar Aswad disebut sebagai batu sejenis meteor karena dapat memancarkan cahaya ke arah barat, timur, Syam dan Yaman hingga ke lembah-lembah di Tanah Haram.