PAGARALAMPOS.COM - Perawatan gigi telah mengalami evolusi besar selama berabad-abad terakhir.
Meskipun rutinitas modern kita sekarang termasuk menyikat gigi dua kali sehari, para leluhur kita menghadapi tantangan yang lebih besar dalam merawat kesehatan gigi mereka.
Pada masa prasejarah, bukti awal perawatan gigi ditemukan dalam satu set gigi Neanderthal yang berusia 130.000 tahun dari gua di Kroasia.
Meskipun tidak ditemukan tusuk gigi di samping sisa-sisa ini, tanda-tanda goresan menunjukkan bahwa mereka mungkin menggunakan alat sederhana untuk membersihkan sela-sela gigi mereka.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata
BACA JUGA:Silsilah Keluarga Mahabharata, Mengungkap Asal Usul Pandawa dan Kurawa
Seiring berjalannya waktu, praktik perawatan gigi menjadi lebih canggih. Orang Mesir kuno mengembangkan pasta gigi pertama di dunia sekitar 5000 SM.
Campuran ini, meskipun mungkin lebih bersifat abrasif daripada pembersih modern, memiliki kemampuan untuk menghilangkan kotoran di sekitar gigi.
Sikat gigi primitif pertama ditemukan di makam Mesir kuno dan Babilonia pada sekitar 3500 SM.
Meskipun sederhana, sikat-sikat ini terbuat dari ranting yang dikunyah untuk membuat seratnya seperti bulu, yang digunakan untuk membersihkan gigi.
BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!
BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara
Pohon-pohon tertentu seperti mimba dan Salvadora persica, yang digunakan sebagai siwak, digunakan sebagai salah satu bentuk perawatan mulut di banyak negara Asia dan Timur Tengah hingga saat ini.
Ranting dari pohon-pohon ini memiliki sifat antimikroba yang terbukti melambatkan penyebaran bakteri tertentu yang berkaitan dengan kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Kemudian, inovasi terus berlanjut dengan tambahan bahan-bahan alami ke dalam pasta gigi.