PAGARALAMPOS.COM – Perjalanan kisah Kap Dwa dimulai pada tahun 1673, ketika para pelaut Spanyol menangkap sosok raksasa berkepala dua ini.
Konon, raksasa itu melawan dengan gigih hingga akhirnya tewas karena tertusuk tombak di dadanya.
Meskipun kisahnya kemudian terlupakan, beberapa orang percaya bahwa mumi atau sisa tubuh Kap Dwa dibawa ke Inggris pada abad ke-19.
Setelah menghabiskan beberapa dekade di North Somerset, Inggris, jasad Kap Dwa kemudian dibeli oleh Thomas Howard pada tahun 1959.
BACA JUGA:Kehidupan dan Kehancuran: Kisah Kerajaan Buleleng dalam Sejarah Bali
BACA JUGA:Mengupas Sejarah, Talut dan Umpak sebagai Pondasi Kokoh Bangunan Era Majapahit
Mumi Kap Dwa dengan dua kepalanya yang misterius telah menjadi topik diskusi menarik di kalangan peneliti dan pecinta misteri sepanjang sejarah.
Menurut beberapa teks kuno dari berbagai negara di dunia, ada suatu masa ketika bumi dihuni oleh raksasa. Ribuan tahun kemudian, manusia modern telah berevolusi menjadi semakin kecil.
Beberapa teks agama juga menyebutkan keberadaan manusia raksasa. Islam sendiri meyakini bahwa tinggi badan Nabi Adam adalah 60 hasta (30 meter) menurut hadits Muhammad SAW.
Salah satu mumi raksasa yang paling terkenal hingga saat ini adalah kisah Kap Dwa raksasa berkepala dua. Menurut sejarah, raksasa ini ditemukan di kawasan Patagonia Amerika Latin.
BACA JUGA:Sejarah Dinasti Abbasiyah Kembangkan Ilmu Pengetahuan dan Peradaban
BACA JUGA:Eksplorasi Kota Muslim Kuno di Ethiopia: Menyelami Sejarah Awal Islam di Benua Afrika
Namun, cerita sebenarnya tentang Kap Dwa menjadi semakin menarik ketika Robert Gerber.
Pemilik Bob Side Show The Antique Man Ltd di Baltimore, Maryland, mengklaim bahwa mumi Kap Dwa masih ada dalam koleksinya.
Gerber menegaskan bahwa Kap Dwa benar-benar mati ketika ditemukan, dengan luka tusukan besar di dadanya.