Di sungai, Pak Pung dan istrinya melihat dua ikan pesut yang berenang dengan menyemburkan air dari hidung dan mulutnya.
Mereka menyadari bahwa dua ikan tersebut adalah anak mereka yang telah berubah menjadi pesut.
BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya
Sang istri menyesali perlakuannya terhadap kedua anak tirinya.
Legenda ini mengandung pesan moral yang dalam tentang pentingnya kasih sayang, pengampunan, dan kebijaksanaan dalam mendidik anak-anak.
Kisah ini juga mencerminkan hubungan manusia dengan alam, di mana keserakahan dan ketidaktahuan dapat merusak kehidupan.
Dalam konteks modern, legenda Pesut Mahakam mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Cibaduyut, Pusat Kreativitas Sepatu Bandung yang Menawan
Dan keseimbangan ekosistem untuk melindungi spesies-spesies yang terancam punah, seperti halnya pesut Mahakam.
Keindahan dan kekayaan alam adalah warisan berharga yang harus dilestarikan untuk generasi mendatang.
Dengan demikian, legenda Pesut Mahakam bukan hanya sekadar cerita rakyat yang menarik.
Tetapi juga mengandung pesan moral dan nilai-nilai yang relevan bagi kehidupan manusia di masa kini.
BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi
Semoga kita dapat belajar dari cerita ini untuk menjaga alam dan mewariskannya dengan baik kepada generasi berikutnya.*
Baca artikel detiksulsel, "Cerita Rakyat Kalimantan Timur: Legenda Pesut Mahakam" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6515306/cerita-rakyat-kalimantan-timur-legenda-pesut-mahakam