PAGARALAMPOS.COM - Hari Minggu kami sepakat untuk meniadakan kegiatan.
Bersama dua orang teman sesama peserta KKN, aku berlibur ke sebuah air terjun yang berada di pinggiran desa.
Kami ingin menghilangkan kepenatan dengan berwisata ke sana.
Sebenarnya tidak benar-benar berlibur, karena kedatangan kami untuk observasi guna pengajuan proposal pembangunan wahana objek wisata.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Arsip Kuno: Temuan Berharga dari Zaman Romawi di Turki
Sebagai mahasiswa yang sedang KKN, kami ingin berbuat sesuatu yang berguna bagi kemajuan desa tempat bertugas dan mengabdi ini.
Kami bersikukuh mengusulkannya pada kepala desa, karena mendengar potensi alam yang cukup menjanjikan.
Apalagi sekarang ini objek wisata menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat karena melonjaknya tekanan dan beban kehidupan.
Memang banyak kendala yang harus dihadapi untuk menjadikan air terjun itu sebagai objek wisata.
BACA JUGA:Misteri Kampung Terbengkalai, Jejak Rumah Zaman Belanda yang Hilang dari Peta Jawa Barat
Akses jalan yang sulit serta mitos adanya makhluk penunggu air terjun menjadikan masyarakat enggan datang ke sana.
Konon, banyak orang yang kehilangan barang bawaan di tempat itu. Bahkan banyak juga yang kehilangan nyawa, kata masyarakat setempat.
Mendengar cerita-cerita itu kami justru merasa tertantang untuk datang melihat seperti apa kenyataannya.
Untuk mencapai tempat itu kami harus melewati jalan berbukit yang berbatu serta licin karena guyuran hujan beberapa hari ini.
BACA JUGA:Inilah Misteri dan Mitos Gunung Dempo, Salah Satunya Ada Mitos Kayu Panjang Umur