JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Polri memastikan aktivitas pariwisata di Pulau Dewata tidak akan terganggu selama berlangsungnya World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 di Nusa Dua, Bali. Polisi bersama pemangku kepentingan lainnya telah merancang skema pengamanan di sejumlah titik pada 18-5 Mei 2024.
"Karena (WWF) dilaksanakan di jam-jam sibuk dan di waktu weekend, tentu langkah-langkah sudah kami siapkan dengan matang," kata Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Fadil Imran seusai koordinasi pengamanan WWF di Puspem Badung, Bali, Minggu (12/5/2024).
Sejumlah agenda WWF akan berlangsung di wilayah Badung dan Denpasar. Di sisi lain, sejumlah objek wisata di kawasan Badung selatan, seperti Kuta dan Kuta Selatan, kerap diserbu pelancong saat momen akhir pekan. Beberapa di antaranya objek wisata Uluwatu, GWK, Pantai Pandawa, hingga Pantai Melasti.
Fadil Imran menegaskan pengamanan tidak hanya berfokus pada venue utama WWF. Pengamanan dan pengaturan ekstra juga dilakukan selama kegiatan pendukung berlangsung.
BACA JUGA:Amankan Jalur yang Dilewati Delegasi WWF ke 10, Strategi Ini Yang Disiapkan Polri
"Jika di sana ada akomodasi, tempat wisata, dan jalur yang dilalui, kami pastikan semua bisa berjalan baik. Baik peralatan dan personel, SOP dalam bekerja. Termasuk bagaimana masyarakat dan turis tetap bisa menikmati keamanan, nyaman, lancar," imbuhnya.
Beberapa titik di luar kawasan Nusa Dua yang akan dijaga ketat petugas, antara lain Kuta, Jimbaran, Seminyak, hingga Canggu. Nantinya, petugas menggelar patroli roda dua dan empat.
"Kami sudah cek dan evaluasi mana yang kurang maka akan terus kami sempurnakan. Bagaimana pemangku kepentingan memberi peran.
Agar kesannya seluruh kegiatan yang biasanya dilaksanakan masyarakat maupun turis tetap aman, tidak hanya berkaitan dengan pengamanan acara," pungkasnya.
World Water Forum adalah forum sektor air terbesar di dunia yang dilatarbelakangi meningkatnya kebutuhan air global. Pertemuan itu akan dihadiri 43 kepala negara dan 16 ribu peserta dari berbagai negara.
WWF ke-10 akan menghadirkan 290 sesi atau acara paralel yang membahas berbagai tema krusial terkait air, yakni keamanan air dan kemakmuran; air untuk manusia dan alam.
Serta pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; pembiayaan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan inovasi.
Para peserta juga akan diajak melakukan field trip ke sejumlah lokasi. Beberapa tempat yang telah disiapkan, antara lain Museum Air di Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site, Danau Batur Kintamani, dan Ubud. (*)