Melihat laporan keuangan per 31 Desember 2023, BATA mencatatkan rugi tahun berjalan yang signifikan, mencapai Rp190,29 miliar.
Angka ini menunjukkan peningkatan hampir 80% dibanding tahun sebelumnya.
Penjualan bersih perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 5,26% year on year (yoy), mencapai Rp609,61 miliar pada tahun 2023.
Tren penurunan laba BATA telah berlangsung selama empat tahun terakhir, dimulai dari kerugian besar pada tahun 2020 sebesar Rp177,76 miliar, yang terjadi saat dimulainya pandemi COVID-19.
BACA JUGA:XRP dan BONK Menguat: Tren Positif di Tengah Ketidakpastian Pasar Cryptocurrency
Meskipun sempat membaik pada tahun 2021, namun kembali mengalami kerugian pada tahun 2022 sebesar Rp105,91 miliar.
Implikasi dan Harapan ke Depan
Penutupan pabrik dan PHK massal yang terjadi di BATA mengirimkan sinyal kuat tentang tantangan yang dihadapi perusahaan manufaktur dalam mengelola biaya operasional dan menyesuaikan diri dengan perubahan pasar.
Sementara itu, bagi 233 pekerja yang terkena dampak, masa depan mereka menjadi sorotan.
BACA JUGA:Mengupas Sejarah, Talut dan Umpak sebagai Pondasi Kokoh Bangunan Era Majapahit
Dalam konteks yang lebih luas, penutupan pabrik BATA juga mencerminkan perlunya transformasi industri yang lebih besar, di mana perusahaan-perusahaan harus memperhatikan keberlanjutan operasional mereka dalam menghadapi tantangan eksternal yang kompleks.
Meskipun perubahan ini mungkin menyakitkan, BATA berkomitmen untuk memberikan dukungan selama transisi kepada karyawan dan mitra mereka.
Dan sementara pintu pabrik Purwakarta ditutup, harapan akan terus bergelora untuk penciptaan peluang baru bagi semua pihak yang terlibat, baik itu dalam bentuk pelatihan ulang, penempatan kerja baru, atau peluang bisnis lainnya yang mungkin muncul di masa depan.
Sebagai perusahaan yang beroperasi dalam pasar yang selalu berubah, BATA dan perusahaan sejenisnya harus terus beradaptasi, mengambil pelajaran dari pengalaman ini, dan terus bergerak maju dengan keberanian dan inovasi, membuka babak baru dalam perjalanan bisnis mereka. *