Kisah 52 Tahun Lalu, CAS A-10 Thunderbolt II Terbang Perdana

Sabtu 11-05-2024,04:21 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

Lapisan pelindung ini dapat menahan proyektil kaliber 23 mm hingga 57 mm, tergantung pada bagian pesawat yang terkena.

Lapisan pelindung ini memberikan perlindungan tambahan kepada kru pesawat saat mereka terlibat dalam misi serangan darat yang berpotensi berbahaya.

Lapisan pelindung pada A-10 Thunderbolt II terdiri dari berbagai jenis material, termasuk titanium yang dikenal karena kekuatannya dan kemampuannya untuk menahan proyektil berukuran besar.

A-10 biasanya membawa rudal udara-ke-permukaan AGM-65 Maverick yang ditargetkan melalui sistem elektro-optik (dipandu TV) atau inframerah. Senjata lainnya termasuk bom cluster dan pod roket Hydra 70. A-10 dilengkapi untuk membawa bom berpemandu GPS dan laser.

BACA JUGA:Waduuh, Indonesia Diembargo Amerika, Jet Tempur TNI AU Yang Tertahan 7 Tahun di AS, Begini Kisahnya

Seperti GBU-39 Small Diameter Bomb, bom seri Paveway, Joint Direct Attack Munitions (JDAM), Wind Corrected Munitions Dispenser dan AGM-154 Joint Standoff Weapon glides.

A-10 biasanya terbang dengan pod penanggulangan elektronik (ECM) ALQ-131 di bawah satu sayap dan dua rudal udara-ke-udara AIM-9 Sidewinder untuk pertahanan diri di bawah sayap lainnya.

Sejauh ini, A-10 telah membuktikan kemampuan tempurnya dalam Perang Teluk (Operasi Badai Gurun) melawan tank-tank Irak. A-10 juga berpartisipasi dalam konflik lain seperti Balkan, Afghanistan, Perang Irak, dan melawan ISIS di Timur Tengah.

Tidak Dijual Ke Negara Lain

A-10 Thunderbolt II tidak dijual ke negara lain karena pesawat ini dirancang khusus untuk mendukung pasukan darat Amerika Serikat dalam pertempuran medan terbuka, khususnya dalam memberikan serangan dekat dan tepat terhadap target musuh.

BACA JUGA:C-130H Hercules TNI AU Diupgrade, Merogoh Kocek US$150 Juta

Karakteristik dan desain pesawat ini sangat terfokus pada kebutuhan dan taktik militer Amerika Serikat, sehingga mungkin kurang sesuai atau tidak cocok dengan kebutuhan dan taktik militer negara lain.

Selain itu, aspek logistik, pelatihan personel, dan perawatan yang terkait dengan pengoperasian A-10 juga menjadi pertimbangan penting dalam keputusan untuk tidak menjualnya ke negara lain.

Masa Depan A-10

Angkatan Udara AS telah menyatakan Lockheed Martin F-35 Lightning II akan menggantikan A-10 saat memasuki layanan, namun hal ini masih sangat kontroversial di dalam USAF dan di kalangan politik.

USAF memperoleh izin kongres untuk mulai memensiunkan A-10 pada tahun 2023, tetapi hal tersebut ditunda, sampai USAF benar-benar dapat menunjukkan bahwa kemampuan dukungan udara jarak dekat A-10 dapat digantikan. (*)

Kategori :