PAGARALAMPOS.COM - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, telah mengambil langkah tegas menyusul insiden tragis di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.
Taruna Putu Satria Ananta, atau yang akrab disapa Rio, diduga meninggal akibat dianiaya oleh senior.
Dalam respons atas kejadian ini, Budi Karya Sumadi menyatakan penyesalan dan meminta maaf kepada keluarga korban.
Dalam kunjungannya ke rumah duka Rio, Menteri Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pihaknya telah membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di STIP Marunda.
Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab dan tindakan tegas dari Kementerian Perhubungan.
Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pemicu untuk melakukan perubahan yang signifikan dalam sistem pendidikan kedinasan.
Tidak hanya menyatakan penyesalan, Budi Karya Sumadi juga menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa kasus ini tidak terulang.
Kementerian Perhubungan akan melakukan pembenahan secara menyeluruh di STIP, dengan fokus pada memutus mata rantai kekerasan antar taruna.
BACA JUGA:Melampaui Harapan, Pertamina Internasional EP Cetak Rekor Produksi Minyak dan Gas di Luar Negeri
Selain itu, rencana pembaruan pada pendidikan vokasi yang dinaungi oleh Kementerian Perhubungan juga disampaikan sebagai bagian dari langkah-langkah peningkatan.
Langkah konkret juga telah diambil dalam jangka pendek dan menengah.
Moratorium penerimaan taruna di STIP menjadi salah satu kebijakan sementara, sementara penerimaan taruna di sekolah pelayaran lain akan dioptimalkan.
Larangan terhadap aktivitas yang dapat mendorong terjadinya perundungan, termasuk penghapusan kepangkatan dan sebutan senior dan junior, juga akan diterapkan.
BACA JUGA:Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK, Ada Apa?