PAGARALAMPOS.COM - Sebuah jet tempur F-16 Fighting Falcon milik Angkatan Udara Singapura (RSAF), Rabu hari ini (8/9/2024) dilaporkan jatuh tak lama setelah lepas landas di Pangkalan Udara (Lanud) Tengah pada pukul 12.35 siang.
Dalam insiden ini pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat, bahkan setelah pendaratan dengan parasut, pilot F-16 mampu berjalan dengan baik, meski tetap menerima penanganan medis.
Dikutip dari situs Kementerian Pertahanan Singapura – mindef.gov.sg, disebut bahwa pesawat mengalami ‘masalah’ saat lepas landas, yang memaksa pilot untuk melontarkan diri. Belum diketahui varian F-16 apa yang mengalami musibah.
Kementerian Pertahanan Singapura mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan menambahkan bahwa mereka akan memberikan informasi terbaru segera setelah tersedia.
Ini bukan pertama kali Angkatan Udara Singapura ‘kehilangan’ F-16, 20 tahun lalu yakni pada Mei 2004, sebuah F-16C RSAF jatuh saat menjalani latihan malam di Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat. Kecelakaan tersebut menewaskan pilot Singapura yang berusia 25 tahun yang awalnya dilaporkan hilang.
Investigasi menyimpulkan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh faktor manusia, dan mengatakan bahwa pilot mungkin mengalami kehilangan kesadaran atau disorientasi spasial akibat gravitasi, yang mengakibatkan ketidakmampuannya untuk memulihkan pesawat dari posisi terbalik.
F-16 AU Singapura di Pitch Black 2018
Armada F-16 Singapura baru-baru ini ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuannya dan menjaga kesiapan operasionalnya hingga pertengahan tahun 2030-an.
Armada F-16 Singapura baru-baru ini ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuannya dan menjaga kesiapan operasionalnya hingga pertengahan tahun 2030-an.
BACA JUGA:Singapura Pesan 4 Kapal Selam Canggih, RSS Inimitable 218SG, Dilengkapi 8 Peluncur Terpedo
Peningkatan ini mencakup adopsi radar AESA (Active Electronically Scaned Array) yang memungkinkan F-16 melacak dan menyerang beberapa target dari jarak jauh.
Serta kemampuan serangan darat segala cuaca yang memungkinkannya menyerang target dengan amunisi presisi yang lebih mumpuni.
Pada Januari 2014, Singapura diketahui mendapatkan restu dari Amerika Serikat untuk melakukan modernisasi pada 40 unit F-16 C/D Block52 dan 20 unit F-16D Advanced Block 52. Paket peningkatan pada F-16 yang disetujui senilai US2,43 miliar
Terrdiri atas item pemasangan radar AESA (active lectronically scanned array) AN/APG-83 besutan Northrop Grumman, mission computers, helmet mounted sights dan integrasi pada berbagai jenis senjata baru.