PAGARALAMPOS.COM - Mengenal Pasukan Elite Baret Jingga TNI yang diterjukan membasmi OPM Papua yang semakin brutal, menarik untuk dibahas
KopasgatTNI AU mengirimkan pasukan pengganti untuk bertugas menjaga perbatasan di wilayah Papua dari serangan teroris OPM Papua.
“Untuk satgas pengamanan perbatasan (Pamtas), memang baru dirolling, setahun dua bulan, ini juga dari jajaran Wing 1, dari batalyon 467, 461, Denmatra 1 maupun Denhanud," ujar Komandan Wing Komando I, Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange, dikutip, Rabu (8/5/2024).
Dikatakannya, pasukan elite Baret Jingga ini akan memperkuat pertahanan perbatasan di Papua sekaligus mengantisipasi serangan dari Kelompok Kriminal (KKB) atauOrganisasi Papua Merdeka(OPM).
BACA JUGA:OPM Kian Brutal, Ratusan Kopasgat Baret Jingga Diterjunkan ke Papua
Diketahui, Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) sebelumnya bernama Korps Pasukan Khas (Kopaskhas), dan resmi berganti nama menjadi pada Januari 2022.
Mengutip situs TNI AU, pasukan khusus yang mempunyai moto “Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana", yang artinya bekerja tanpa menghitung untung dan rugi dalam Bahasa Sansekerta.
Ini awalnya dinamai Komando Pasukan Gerak Tjepat (Kopasgat) pada 17 Oktober 1947. Kopasgat kemudian berubah menjadi Kopaskhas hingga akhirnya kembali menjadi Kopasgat.
Pasukan elite yang memiliki motto Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana (Bekerja Tanpa Menghitung Untung dan Rugi).
BACA JUGA:Film Ghost Writer 2 Seorang Penulis yang Berinteraksi dengan Arwah Pacarnya, Buruan Nonton
Pasukan elite ini dibentuk berawal ketika Gubernur Kalimantan Pangeran Muhammad Noor meminta kepada AURI agar mengirimkan pasukan payung ke Kalimantan.
pasukan ini diminta untuk membentuk dan menyusun gerilyawan, membantu perjuangan rakyat di Rimba Borneo.
Atas inisiatif Komodor (U) Soerjadi Soerjadarma kemudian dipilih 12 putra asli Kalimantan dan 2 orang PHB AURI untuk melakukan penerjunan.
Pada 17 Oktober 1947, sebanyak 13 orang berhasil diterjunkan di Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
BACA JUGA:Wanita WNA Bawa Amunisi Ilegal di Perbatasan Papua, Untuk OPM Kah, Jumlahnya Segini