Meski hanya bermain untuk tim U19, performanya bersama PEC Zwolle di Liga Belanda sangat mengesankan, dengan 28 penampilan, tiga gol, dan satu assist musim ini.
Keputusan ketiga pemain ini untuk memilih Timnas Indonesia bukan tanpa alasan.
Salah satunya adalah kesulitan untuk mendapat panggilan dari timnas Belanda, yang membuat prospek mereka di level internasional menjadi terbatas.
Selain itu, kesuksesan pemain keturunan lainnya yang telah menunjukkan performa impresif bersama Timnas Indonesia juga menjadi faktor yang memengaruhi keputusan mereka.
BACA JUGA:Yuk Nonton Pengabdi Setan 2 Communion, Babak Baru Teror Horor Ibu yang Menyeramkan!
Pelatih Shin Tae-yong juga memiliki peran besar dalam memperkuat Timnas Indonesia dengan memilih pemain keturunan untuk beberapa turnamen besar di Asia.
Hasilnya, Timnas Indonesia berhasil meraih prestasi luar biasa di berbagai kejuaraan internasional, termasuk lolos ke semifinal Piala Asia U23 dan berpotensi masuk ke Olimpiade Paris 2024.
Kini, KNVB harus menghadapi kenyataan bahwa mereka kehilangan bakat-bakat muda yang dapat menjadi aset berharga bagi timnas mereka di masa depan.
Sementara Timnas Indonesia semakin menguat dengan kehadiran pemain-pemain berkualitas dari berbagai belahan dunia.
BACA JUGA:Drama Korea Love According to the Law Obrolan Hukum di Kedai Kopi, Berikut Sinopsisnya
Dalam konteks yang lebih luas, fenomena ini mencerminkan kompleksitas dinamika sepak bola global.
Identitas dan keterkaitan budaya menjadi faktor yang semakin mempengaruhi pilihan karier pemain, bahkan di level internasional.
Hal ini menjadi tantangan bagi federasi sepak bola di berbagai negara untuk terus mengembangkan strategi rekruitmen yang inklusif dan menyesuaikan diri dengan perubahan dinamika dalam olahraga ini. *