Memecahkan Teka-teki Rahasia Emas 57 Ribu Ton Milik Soekarno yang Disimpan di Swiss

Kamis 09-05-2024,07:57 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

"Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?" kata Sukarno kepada Cindy Adams, dikutip dari Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1964), Sabtu (9/3/2024).

BACA JUGA:Jelajahi petualangan seru di Situbondo melalui 11 destinasi wisata alam dan bangunan bersejarah

BACA JUGA:Penemuan Mencengangkan, Fakta Artefak Bersejarah dan Kerangka Manusia dari Kapal Perang Kuno

Lebih lanjut, Sukarno menyebut bahwa ia pernah hampir diberi gedung secara patungan oleh rakyat. Namun, sosok kelahiran 6 Juni 1901 itu menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan.

Putra pertama Sukarno, Guntur Sukarnoputra, membenarkan pernyataan ayahnya itu. Dalam kolom opini di Media Indonesia yang diterbitkan pada 26 September 2020, Guntur menyebut bahwa kantong Sukarno "selalu tipis" bahkan sejak sebelum jadi presiden.

Ia juga menyebut tak heran kalau ayahnya kerap meminjam uang kepada sahabatnya sejak zaman pergerakan, salah satunya Agoes Moesin Dasaad.

"Sebagai presiden, Bung Karno adalah presiden yang paling miskin di dunia ini. Ia tidak punya tanah, tidak punya rumah, apalagi logam-logam mulia seperti yang digembar-gemborkan orang selama ini," kata Guntur.

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, juga membantah rumor harta segunung Sukarno. Melalui tulisan Kuasa dan Negara (1983), Ong membantah cerita itu dan mengungkapkan fakta sejarah yang sesungguhnya.

Salah satu cerita yang disanggah adalah Sukarno yang mewarisi kekayaan kerajaan Mataram Islam. Ong mengatakan, tidak mungkin ada seseorang mewarisi harta dari kerajaan kuno, apalagi mewariskan batangan emas. Masalahnya, harta kerajaan kuno tidak sebesar yang dibayangkan. Apalagi, saat itu Mataram Islam disebut masih punya utang kepada VOC.

Ong juga menyebut kalau kisah harta Sukarno sebenarnya bisa dipatahkan dengan argumen sederhana: jika punya emas, seharusnya Sukarno tidak melarat hingga akhir hayatnya.

Dari berbagai informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerita harta karun emas 57 ton Sukarno yang selama ini beredar di masyarakat adalah informasi yang tidak akurat.

 

Kategori :