PAGARALAMPOS.COM - Di Singkawang, terdapat sebuah warisan bersejarah yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kota tersebut.
Rumah Tua Keluarga Tjhia, dengan usianya yang sudah mencapai 125 tahun, menjadi saksi bisu perkembangan dan perubahan yang terjadi sepanjang zaman.
Terletak di Kawasan Tradisional Jalan Budi Utomo No. 36, Singkawang Barat, rumah ini bukan sekadar bangunan tua, melainkan sebuah peninggalan berharga yang menyimpan banyak kisah dan makna dalam setiap detailnya.
Dibangun pada tanggal 4 Februari 1901, Rumah Keluarga Tjhia telah menjadi bagian penting dari sejarah dan kebudayaan Kalimantan Barat.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata
BACA JUGA:Silsilah Keluarga Mahabharata, Mengungkap Asal Usul Pandawa dan Kurawa
Marga Tjhia merupakan bukti sejarah perjuangan nenek moyang Tionghoa Indonesia dalam turut membangun perekonomian dan kehidupan sosial negara Indonesia, jauh sebelum Indonesia mencapai kemerdekaan.
Rumah ini merupakan cagar budaya kota Singkawang, selain menjadi museum hidup.
Rumah Marga Tjhia terletak di Kota Singkawang Kalimantan Barat atau biasa dikenal dengan Kota Seribu Pura, tepat berada di Jalan Mawar.
Rumah saksi bisu perjuangan keturunan Tionghoa selama 119 tahun ini tersembunyi di balik toko modern yang menyambut warga Singkawang.
BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Sedarah Firaun, Sejarah Mesir Kuno
BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Situbondo, 11 Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Memukau
Merupakan salah satu cagar budaya di daerah tersebut, rumah ini menjadi simbol keberanian dan ketahanan melalui masa-masa yang telah dilaluinya.
Tjhia Fung Sin, pemilik pertama rumah ini, dikenal sebagai seorang saudagar yang berdagang hasil bumi, seperti kopra dan damar, yang kemudian dipasarkan ke Singapura.
Kehidupannya telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah lokal.