PAGARALAMPOS.COM - Meskipun terdapat bukti sejarah, masih banyak misteri yang belum terpecahkan tentang Pulau Muria. Kapan tepatnya pulau ini menyatu dengan Jawa dan bagaimana prosesnya masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab.
Para ahli sejarah dan arkeologi terus melakukan penelitian untuk mengungkap misteri ini. Diharapkan, penelitian ini dapat memberikan jawaban yang memuaskan tentang masa lalu Gunung Muria dan Selat Muria yang legendaris.
Legenda Pulau Muria menjadi bukti bahwa Gunung Muria menyimpan sejarah panjang dan penuh misteri.
Keberadaannya menjadi pengingat bagi kita tentang kejayaan perdagangan rempah-rempah di Nusantara dan kekuatan alam yang luar biasa.
BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang
BACA JUGA:Sejarah Mesopotamia Kuno, Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite
Di balik keindahan alamnya yang memukau, Gunung Muria menyembunyikan banyak misteri yang belum terungkap. Dari cerita rakyat hingga temuan arkeologis yang menarik.
Gunung Muria menawarkan dimensi kekayaan budaya dan alam yang tak terduga. Mari kita telusuri bersama beberapa misteri menarik seputar Gunung Muria yang menarik minat para peneliti dan penjelajah.
Beberapa teori menunjukkan bahwa peradaban besar ini mungkin pernah ada di daratan sekitar Samudera Pasifik, termasuk Indonesia. Penting untuk dicatat bahwa teori ini didasarkan pada legenda dan referensi sejarah yang spekulatif.
Tidak ada bukti nyata yang membuktikan keberadaan Lemuria atau hubungannya dengan Gunung Muria. Namun kisah-kisah seperti ini tetap berakar pada budaya dan sejarah lokal sehingga turut memperkaya warisan budaya Indonesia.
BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Sedarah Firaun, Sejarah Mesir Kuno
BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Situbondo, 11 Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Memukau
Pada tahun 2013, Jawa Tengah diumumkan sebagai provinsi perdamaian oleh Komite Perdamaian Dunia. Keputusan ini didasarkan pada keyakinan bahwa Jawa Tengah adalah tempat berkembangnya peradaban Bangsa Lemuria.
Sebagai peradaban kuno yang konon muncul sebelum Atlantis, Lemuria diyakini eksis sekitar 75.000 SM hingga 11.000 SM. Djuyoto Suntani, Presiden Komite Perdamaian Dunia, bahkan menyatakan bahwa induk peradaban bangsa Lemuria diyakini hidup di Gunung Muria.
Legenda ini juga berkaitan dengan Putri Shima dan Kerajaan Kalingga/Medang Kamulyan.