2. Struktur Pemerintahan Tradisional
Sebelum era kolonial, Besemah diperintah oleh sistem pemerintahan tradisional yang dikenal sebagai Lampik Empat Mardike Duwe.
Struktur ini melibatkan empat "juraytuwe" atau kepala dusun yang memiliki peran dalam menjalankan kegiatan pemerintahan dan mempertahankan kebebasan dari kewajiban pajak.
Lampik, sebagai simbol kursi kekuasaan, menjadi tempat di mana keputusan-keputusan penting diambil.
BACA JUGA:Peninggalan Bersejarah Candi Arjuna yang diyakini Miliki Segelintir Kisah Menarik!
3. Hubungan dengan Kesultanan Palembang
Meskipun memiliki otonomi relatif, Besemah masih memiliki hubungan yang erat dengan Kesultanan Palembang.
Daerah Sindang dan Pasemah berperan penting sebagai penjaga perbatasan dan menjaga hubungan perdagangan dengan kesultanan.
Peran mereka dalam menjaga kedaulatan kesultanan dan menjaga stabilitas wilayah sangatlah penting.
BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!
4. Peran dalam Sistem Ekonomi dan Sosial
Sistem pemerintahan tradisional di Besemah tidak hanya mencakup aspek politik.
tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam sistem ekonomi dan sosial masyarakat.
Pembagian wilayah antara Kepungutan dan Sindang, serta status kewajiban pajak.
BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya
Mempengaruhi pola pertanian, perdagangan, dan struktur sosial di wilayah tersebut.