PAGARALAMPOS.COM- Ada yang unik dari status BMP-3, yaitu dikenal sebagai Infantry Fighting Vehicle (IFV) yang paling banyak digunakan dalam operasi militer di Ukraina. Tidak itu saja, BMP-3 yang hadir dengan beragam varian, sampai saat ini masih terus diproduksi oleh Kurganmashzavod di kota Kurgan.
Di Indonesia, debut BMP-3 (BMP-3F) juga tak pernah luput dari perhatian, lantaran menjadi arsenal kavaleri tercanggih Korps Marinir. Dan belum lama beredar video yang memperlihatkan BMP-3 dengan tampilan berbeda dari yang pernah diperlihatkan militer Rusia sebelumnya.
“Sinitsa” ke Medan Tempur di Ukraina
Meski unggul dalam fleksibilitas dengan kemampuan amfibi, ranpur lapis baja sekelas BMP-3 punya tantangan serius dalam hal proteksi, dimana lapisan bajanya cenderung rentan pada serangan senjata anti tank, atau amunisi dengan hulu ledak HEAT (High Explosive Anti Tank).
Untuk itu, para insinyur Rusia tak pernah berhenti melakukan terobosan agar ranpur ini dapat bertahan dan unggul dalam operasi di medan perang.
BACA JUGA:Rusia Gelar War Trophies di Moskow, Pajang Beragam Alutsista Negara Donatur Ukraina
Seperti terlihat dalam video di bawah ini, proteksi pada BMP-3 menggunakan ERA (Explosive Reacitive Armor) 4S24 “Karkas (Cactus)-2″.
Penempatan modul 4S24 ERA tak pelak menjadikan tampilan BMP-3 berbeda, yakni lebih sangar dan tangguh, lantaran ada modul ERA yang menutup sisi samping dan depan lambung.
Modul ERA 4S24 dikembangkan oleh Research Institute of Steel (NII Stali), yakni pengembang sistem pertahanan tank yang berbasis di Moskow. Awalnya, sistem ini dikembangkan untuk meningkatkan perlindungan pada IFV BMP-3 dari serangan RPG, senjata kaliber kecil, dan senjata ringan
Namun, berlanjut juga dapat digunakan untuk meningkatkan perlindungan berbagai jenis kendaraan lapis baja ringan produksi Rusia dan negara asing.
BACA JUGA: Rusia Penjarakan 200 Tawanan Perang Ukraina, Ada yang Seumur Hidup
Untuk mencegah kerusakan pada lambung lapis baja ringan di BMP-3, elemen perlindungan dinamis (dynamic protection elements) ditempatkan dalam wadah di antara lapisan bahan polimer busa, memastikan perlambatan terkendali dari pelat logam yang diledakkan yang menembus lapis baja ringan.
Desain ini bertujuan untuk mengganggu jet kumulatif sambil mempertahankan fungsi utamanya untuk mengurangi penetrasi proyektil yang masuk.
Sumber-sumber Rusia mengklaim bahwa dynamic protection system Karkas-2 telah berhasil mencegah transfer ledakan antar elemen perlindungan, memberikan pertahanan penting terhadap dampak jet kumulatif.
Total “ketebalan” proteksi ERA adalah sekitar 500 mm dari permukaan modul ERA hingga pelat baja pada ranpur. Seperti dikutip Cate’s Research-Investigation Bureau, fungsionalitas blok ERA telah diuji menggunakan RPG-7 standar yang menembakkan muatan HEAT PG-7VS dengan perkiraan nilai penetrasi 400 mm terhadap baja.