Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses pengajuan serta mengurangi beban administratif bagi para calon peminjam.
BACA JUGA:Masa Depan Pembiayaan UMKM, Ini Program KUR dari Bank di Tahun 2024
2. Peningkatan Akses Melalui Platform Digital
BNI terus berinvestasi dalam teknologi digital untuk meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan bagi masyarakat.
Dalam konteks KUR, BNI telah mengintegrasikan proses pengajuan secara digital melalui platform perbankan online mereka.
Hal ini memungkinkan para calon peminjam untuk mengajukan permohonan KUR secara mudah dan cepat tanpa harus mengunjungi kantor cabang secara langsung.
BACA JUGA:Atasi Pembiayaan Tanpa Ribet, Pegadaian Beri KUR Solusi Pembiayaan Tanpa Agunan, Begini Caranya
3. Pendekatan Berbasis Risiko
Dalam mengambil keputusan terkait persetujuan KUR, BNI juga menerapkan pendekatan yang lebih berbasis risiko.
Ini berarti bahwa proses penilaian kelayakan kredit tidak hanya didasarkan pada aspek keuangan semata.
Tetapi juga mempertimbangkan risiko bisnis dan kapasitas pembayaran dari para calon peminjam.
Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih besar bagi UKM yang memiliki potensi untuk berkembang meskipun mungkin memiliki profil risiko yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Pegadaian Buka Peluang Pinjaman Tanpa Jaminan Melalui KUR Syariah
4. Peningkatan Dukungan Paska-Pencairan
Selain memperbaiki proses pengajuan, BNI juga meningkatkan dukungan paska-pencairan untuk para peminjam KUR.
Ini termasuk penyediaan bimbingan dan pendampingan bagi UKM dalam pengelolaan keuangan dan pengembangan usaha mereka.