Zona 3 yang meliputi Maluku dan Papua, relaksasi HET beras medium sebesar Rp13.500 per kg dari sebelumnya Rp11.800 per kg.
Selain itu, HET beras premium juga mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 per kg dari Rp13.900 per kg menjadi Rp14.900 per kg, berlaku dari 24 April hingga 31 Mei 2024.
Dampak Kenaikan HET bagi Konsumen dan Pasar
Kenaikan HET beras medium tentu akan berdampak langsung pada harga jual di tingkat konsumen.
BACA JUGA:Tak Hanya Suguhkan Keindahan di Pegunungan Wonosobo, Inilah DayaTarik Lain The Moby Park di Wonosobo
Dengan kenaikan harga ini, konsumen mungkin perlu menyesuaikan anggaran belanja beras mereka.
Sementara itu, pedagang di pasar tradisional dan retail modern diharapkan mematuhi aturan ini untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras.
Hal ini juga diharapkan dapat mengurangi spekulasi harga dan memberikan perlindungan bagi petani serta konsumen.
Respon Masyarakat dan Industri
BACA JUGA:Imbas Perang Ukraina, MBDA Systems Genjot Produksi Rudal Mistral
Kenaikan HET beras medium telah menimbulkan beragam respons dari masyarakat.
Sebagian besar konsumen merasa khawatir dengan kenaikan harga beras ini, terutama bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah.
Namun, ada juga yang memahami bahwa kenaikan harga ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras.
Di sisi lain, industri pertanian dan produsen beras menyambut baik kebijakan ini.
BACA JUGA:Ilmuwan Cina Kombinasikan Peran Tiga Radar, Mampu Deteksi Posisi Pesawat Siluman Secara Real-Time
Mereka berharap penyesuaian HET ini dapat memberikan keuntungan lebih bagi petani dan produsen beras, serta mendorong produksi beras dalam negeri.