Selain Andalas dan Swarnadwipa Cataran Penjelajah Barat Dan Islam Nama Sumatra Dengan Sebutan Ini

Rabu 24-04-2024,23:20 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok


Foto : Catatan sejarah kedatangan penjelajah barat dan Islam di sumater.-Selain Andalas dan Swarnadwipa Cataran Penjelajah Barat Dan Islam Nama Sumatra Dengan Sebutan Ini-National geographic

Kerajaan berikutnya ada Dragoian atau yang diperkirakan sebagai Indragiri di pantai timur, dan Lambri yang dianggap sebagai asal mula nama 'Jambi'.

Terakhir, ada pula Fanfur atau Fansur yang diperkirakan adalah Kampar yang menghasilkan kamper berkualitas dan nilainya sebanding dengan emas.

Marco Polo menggambarkan penduduknya suka mengonsumsi beras dan mengolah minuman keras dari pohon tertentu.

BACA JUGA:Jelajah Pulau Sumatera, Inilah 12 Suku Asli Sumsel, Salah Satunya Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Majapahit

Sekitar dua puluh tahun dari kepulangan Marco Polo ke Italia, seorang pendeta Odorikus dari Pordenone melakukan penjelajahan ke Timur sejak 1318.

Catatannya menceritakan perjalanan 20 hari pelayaran menuju Lamori yang merujuk pada istilah Al-Rami bahasa Arab. Perjalanan selanjutnya menuju ke selatan dan menemukan pulau Jawa. 

Penyebutan Sumatra sebagai nama kawasan muncul secara gamblang dalam Al-Rihlah, catatan karya musafir asal Maroko, Ibnu Battutah sekitar 1345.

Menurut Hamka melalui buku Sedjarah Islam di Sumatera pada 1950, Ibnu Battutah menulis Sumathara atau Sumathra karena merujuk pada 'Samudera' pada nama kesultanan yang berdiri di Aceh sekitar abad ke-13.

BACA JUGA:10 Kerajaan Yang Pernah Berdiri Di Pulau Sumatera, No 1 Menguasai Nusantara di Zamanya!

Penjelasan lebih detail terkait orang Sumatra dijelaskan oleh pengalaman Nicolo de Conti dari Italia yang melakukan perjalanan ke Asia pada 1449.

Sepulangnya, ia menyampaikan pada Paus Eugenius IV tentang Sumatra dengan penjelasan yang lebih detil daripada penjelajah sebelumnya.

Nicolo de Conti menyebut pulau itu Sumatra dengan penjelasan nama terdahulunya sebagai Taprobana. Catatannya menyebutkan tanaman lada, buah durian, dan adat-istiadatnya yang khas terkait orang Batech (Batak).

Penyebutan nama Sumatra kemudian makin kuat dalam buku perjalanan Itinerarium Portugallensium yang dicetak di Milan 1508. Kemudian, bangsa Portugis banyak melakukan perjalanan yang menyebutkan Sumatra seperti Odardus Barbosa dari Lisbon.

BACA JUGA:Punya Potensi Luar Biasa, Ini 6 Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia, Pulau Sumatera Salahsatunya!

Sementara rekan Ferdinad Magellan, Antonia Pigafetta, menuturkan perjalanan keliling dunia dari arah Atlantik tembus ke Filipina dan Sumatra. Perjalanan itu melewati Pulau Timor dan sisi selatan Nusantara—laut kidul karena takut ditundukkan kapal-kapal Portugis.

Kategori :