PAGARALAMPOS.COM - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, bahasa, adat, dan suku. Dari 300 kelompok etnik di Indonesia, Suku Dayak menjadi salah satu suku yang paling terkenal di Indonesia.
Suku Dayak memiliki beragam kebudayaan yang unik, termasuk rumah adat, pakaian, dan senjata tradisional. Suku Dayak memiliki jumlah populasi sekitar 3.009.494 jiwa, yang mewakili sekitar 1,27% dari seluruh penduduk Indonesia.
Lalu, suku Dayak berasal dari wilayah mana? Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak penjelasan di bawah ini hingga akhir!
Suku Dayak adalah suku bangsa atau kelompok multi etnik yang mendiami pedalaman Pulau Kalimantan. Kata "daya" serumpun dengan misalnya kata "raya" dalam nama "Toraya" yang berarti "orang atas, orang hulu".
BACA JUGA:Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia Setelah Nabi Muhammad, Begini Sejarah dan Karya Ishaac Newton
BACA JUGA:Membongkar Konstruksi Sejarah Besemah, Punya Hubungan dengan Fakta dan Mitos Atung Bungsu
Suku Dayak adalah kelompok penduduk asli di pulau Kalimantan, Indonesia. Mereka tersebar di lima provinsi Kalimantan, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Istilah "Dayak" paling umum digunakan untuk menyebut orang-orang asli non-Muslim, non-Melayu yang tinggal di pulau itu.
Ini terutama berlaku di Malaysia, karena di Indonesia ada suku-suku Dayak yang Muslim namun tetap termasuk kategori Dayak walaupun beberapa di antaranya disebut dengan Suku Banjar dan Suku Kutai.
Terdapat beragam penjelasan tentang etimologi istilah ini. Menurut Lindblad, kata Dayak berasal dari kata daya dari bahasa Kenyah, yang berarti hulu sungai atau pedalaman.
BACA JUGA:Menjelajah Sejarah Perkembangan Emas di Sumatera Sejak Zaman Belanda
BACA JUGA:Mengulik 7 Fakta Menarik Tentang Wayang Kulit yang Menyimpan Kisah Bersejarah di Dalamnya
King, lebih jauh menduga-duga bahwa Dayak mungkin juga berasal dari kata aja, sebuah kata dari bahasa Melayu yang berarti asli atau pribumi.
Dia juga yakin bahwa kata itu mungkin berasal dari sebuah istilah dari bahasa Jawa Tengah yang berarti perilaku yang tak sesuai atau yang tak pada tempatnya.
stilah untuk suku penduduk asli dekat Sambas dan Pontianak adalah Daya (Kanayatn: orang daya= orang darat), sedangkan di Banjarmasin disebut Biaju (bi= dari; aju= hulu).