PAGARALAMPOS.COM - Sebelum menjadi negara seperti sekarang ini, Indonesia terdiri dari banyak kerajaan yang tersebar di berbagai wilayah.
Ada kerajaan Kutai, Sriwijaya, Tarumanegara, Demak, Majapahit dan Samudera Pasai. Setiap daerah pada masa ini mempunyai raja dan pemerintahan daerah untuk menjalankan pemerintahan.
Selain itu, setiap kerajaan juga memiliki bangunan yang unik dan berbenteng. Namun keberadaan kerajaan tersebut tidak sepenuhnya berkelanjutan.
Sebagian besar istana kerajaan lama sebenarnya dihancurkan oleh serangan musuh sehingga keberadaannya saat ini tidak diketahui. Setelah Indonesia merdeka, hanya tersisa beberapa kerajaan dan mempunyai raja meskipun sudah tidak berdaulat lagi.
BACA JUGA:Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia Setelah Nabi Muhammad, Begini Sejarah dan Karya Ishaac Newton
BACA JUGA:Membongkar Konstruksi Sejarah Besemah, Punya Hubungan dengan Fakta dan Mitos Atung Bungsu
Indonesia, dengan keberagaman budaya dan sejarahnya, pernah menjadi panggung bagi berbagai kerajaan yang berkuasa di masa lampau. Dari Kerajaan Kutai hingga Kerajaan Majapahit, tanah air ini pernah menjadi markas bagi penguasa-penguasa besar yang mewariskan jejak-jejak sejarahnya.
Salah satu bentuk peninggalan sejarah yang masih kokoh berdiri hingga kini adalah istana-istana kerajaan. Meski sebagian besar istana tua telah lenyap karena serangan musuh atau berbagai bencana alam, beberapa istana masih berdiri sebagai saksi bisu kejayaan masa lalu.
Artikel ini akan mengupas lebih lanjut mengenai lima istana kerajaan di Indonesia yang masih berdiri dengan megah.
1. Istana Maimun Medan: Aksen Megah Kerajaan Deli
Salah satu istana yang masih memukau hingga saat ini adalah Istana Maimun di Kota Medan, Sumatera Utara. Merupakan istana Kesultanan Deli, bangunan ini dibangun oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah.
BACA JUGA:Menjelajah Sejarah Perkembangan Emas di Sumatera Sejak Zaman Belanda
BACA JUGA:Mengulik 7 Fakta Menarik Tentang Wayang Kulit yang Menyimpan Kisah Bersejarah di Dalamnya
Menariknya, arsitek Istana Maimun berasal dari Italia, sehingga istana ini mencerminkan perpaduan gaya Melayu (Islam), Spanyol, India, dan Italia. Dengan dominasi warna kuning khas Melayu, istana ini memiliki pintu dan jendela yang lebar, menciptakan suasana yang mengingatkan pada arsitektur bangunan Eropa.
Pengaruh Islam terlihat pada atap yang melengkung menyerupai perahu terbalik. Bangunan ini megah menempati lahan seluas 2.772 m2 dengan bangunan seluas 772 m2.