Misteri 8.000 Prajurit Terakota, Penjaga Kaisar Qin Shi Huang di Akhirat

Sabtu 20-04-2024,18:20 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

Memproduksi tentara terakota membutuhkan sistem produksi massal standar, bersama dengan manajemen proyek yang sangat efisien.


Foto : Patung prajurit Terakota.-Misteri 8.000 Prajurit Terakota, Penjaga Kaisar Qin Shi Huang di Akhirat-National geographic

Studi rekayasa terbalik yang dilakukan oleh tim arkeolog mencoba untuk menciptakan kembali bagaimana artefak ini dibuat. Ini dilakukan berdasarkan analisis ilmiah mereka.

Tim mengusulkan agar tenaga kerja diatur dalam tim yang relatif kecil, bekerja secara paralel untuk menghasilkan bagian-bagian yang terpisah.

Para prajurit tidak diproduksi dan dikumpulkan dalam satu bengkel; sebaliknya, kelompok pengrajin yang terpisah, masing-masing dipimpin oleh seorang master. Kemudian mereka mengumpulkan para prajurit satu per satu, yang setelah dicat, akan dibawa ke lubang makam.

BACA JUGA:Mengungkap Asal Usul Suku Guci, ada Keterlibatan dalam Perdagangan Guci dari Tiongkok?

Demikian pula, senjata yang awalnya dipegang oleh prajurit kemungkinan besar dibuat di gudang senjata yang berbeda. Senjata-senjata itu kemudian dikumpulkan dan dipasangkan ke prajurit terakota.

Sering dikatakan tentang pasukan terakota Qin Shi Huang bahwa tidak ada dua sosok yang persis sama. Mungkin sulit untuk percaya bahwa ribuan prajurit semuanya adalah potret individu. Namun itu menunjukkan bahwa upaya besar dilakukan untuk memberikan fitur unik pada setiap patung.

Sosok-sosok ini tidak diciptakan untuk mata orang yang hidup. Mereka adalah pejuang untuk mendampingi sang kaisar dalam perjalanan ke akhirat.

“Pengalaman visual pengunjung modern adalah hak istimewa yang bahkan mungkin tidak dialami oleh kaisar sendiri,” ujar Torres.

BACA JUGA:Nikmati Suasana Tiongkok di Bogor, 4 Tempat Bernuansa China Cocok untuk Liburan Imlek

Setelah menempatkan prajurit dalam formasi, lorong-lorong ini ditutup dengan balok kayu besar, ditutup dengan tikar buluh, dan dikubur di bawah berton-ton tanah.

Terlepas dari keinginan Qin Shi Huang untuk keabadian, kompleks monumental itu menghadapi bahaya sejak awal.

Tak lama setelah kematian kaisar, dinasti Qin runtuh, digantikan oleh Han. Dalam kekacauan peralihan itu, terdapat bukti bahwa lubang-lubang tersebut rusak akibat banjir dan kebakaran.

Kaisar Qin Shi Huang mencari keabadian selama 10 tahun terakhir hidupnya. Namun alih-alih berumur panjang, ia bernasib tragis dan meninggal karena menelan pil merkuri. Nampaknya, keabadian yang dia harapkan akhirnya terwujud, namun dalam bentuk lain (*)

Kategori :