Nama ini juga dipakai dalam Prasasti Padang Roco berangka tahun 1286 di Dharmasraya. Sumatra Barat.
BACA JUGA:Strategi Perang Kuno dalam Sejarah Dunia, Bikin Kaget Dahulu Ada Bom Ular Berbisa
BACA JUGA:Ini Alasan Mesopotamia Tempat Lahirnya Peradaban, Ternyata Begini Jejak Sejarahnya
Dari Sriwijaya hingga Hindia Belanda
Para ahli sejarah memperkirakan bahwa masyarakat di Sumatra sudah sejak lama menambang emas yang sumber dayanya begitu melimpah.
Tome Pires, penjelajah Portugis, mencatat dalam buku Suma Oriental (1512-1516) bahwa kawasan Pedir merupakan penghasil emas yang diasosiasikan berbagai sejarawan sebagai Sumatra.
Doni Prasetyo pegiat sejarah dan Pengelola Data Penetapan Warisan Budaya di Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek menyebut, eksplorasi emas dan mineral di Sumatra telah dieksplorasi sejak masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
BACA JUGA:Jembatan Kota Intan. Sejarah dan Asal Usul Jembatan Tertua di Indonesia Peninggalan Compeni Belanda
Perkembangannya berlanjut pada masa Kesultanan Aceh pada abad ke-17.
Pada masa sejarah ini, pertambangan emas di Sumatra menjadi perebutan ketika VOC, kongsi dagang Belanda, datang, seperti yang terjadi pada eksplorasi emas dan perak di Salido, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.
"Melalui perjanjian Painan pada 1662, VOC mengambil alih tambang emas tersebut sekaligus menjadikannya kompleks tambang emas pertama di Hindia Belanda dan salah satu yang tertua di Asia Tenggara," tulis Doni dalam buletin Cagar Budaya.
Memasuki era industrialisasi dan kolonialisme Hindia Belanda menancap tegak di Sumatra, pertambangan emas menjadi industri yang digandrungi sejak abad ke-19.
BACA JUGA:Uniknya Pajak dalam Sejarah Manusia, dari Urine hingga Janggut
BACA JUGA:Penemuan Zaman Kuno Sekarang Masih Kita Gunakan, Ternyata Sejarahnya Seperti Ini
Area pertambangan emas tersebar luas di penjuru Sumatra, dari Aceh sampai Lampung.