PAGARALAMPOS.COM - sempat menyentuh angka angka Rp 16.200 per dolar AS tepat pada 16 April 2024 meskipun pada hari ini sudah kembali menguat ke Rp 16.172.
Hal ini disebut sesuai dengan prediksi Astronacci International.
Founder & Chief Executive Officer (CEO) Astronacci International Gema Goeyardi menyatakan, pihaknya menggunakan Price and Time Action Discount Everything sebagai basis Eye of Future technology untuk memprediksi pelemahan rupiah sejak bulan April di tahun 2022.
BACA JUGA:Mengerikan Peradaban Kuno di Peru, Kurbankan Anak-anak Demi Akhiri El Nino
Ini menjadikannya sebagai perusahaan riset yang paling awal memberikan peringatan dini mengenai pelemahan Rupiah yang akan terjadi sejak bulan April di tahun 2022, dengan target mencapai 16.200 per dolar AS
Selain dengan pemerintah, BI juga melakukan koordinasi dengan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Pada awal perdagangan Rabu pagi, 17 April 2024, rupiah turun 76 poin atau 0,47 persen menjadi 16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 16.176 per dolar AS.
Petugas menunjukkan mata uang dolar dan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (9/11).
BACA JUGA:Berkas Perkara SHM di Hutan Lindung Segera ke Pengadilan
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada saat jeda siang ini kian terpuruk di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Dolar Amerika Serikat (AS) yang makin perkasa imbas inflasi AS yang masih tinggi membuat nilai tukar rupiah berlanjut lesu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah menyentuh 16.229 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa, 16 April 2024.
Sementara itu, mengutip Antara, pada awal perdagangan Rabu pagi, 17 April 2024, rupiah turun 76 poin atau 0,47 persen menjadi 16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 16.176 per dolar AS.
BACA JUGA:10 Dinasti Cina yang Membentuk Peradaban dan Kebudayaan Dunia Paling Bersejarah
Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS berpeluang menyamai krisis moneter pada 1998. Saat itu, nilai tukar rupiah terjun bebas dari 2.500 menjadi 16.900 per dolar AS.