Stok uranium Iran yang diperkaya saat ini diperkirakan mencapai 60% kemurnian dan bertambah 6,7 kilogram menjadi 128,3 kg.
Dalam teori, jumlah tersebut memadai untuk pembuatan bom nuklir. Level kemurnian ini hanya berselisih sedikit dari 90% atau uranium yang bisa dimanfaatkan untuk senjata.
Ketegangan antara Israel dan Iran bukan hanya masalah bilateral, tetapi juga berpotensi mempengaruhi stabilitas global.
Keterlibatan dua negara dengan potensi nuklir ini menambah intensitas kekhawatiran dunia internasional.
BACA JUGA:Ungkap Kasus Paket Gelap Narkoba, 3 Komplotan Ini Ngaku Dapat Upah Ganja
Perang nuklir yang dipicu oleh konflik ini dapat membawa dampak yang sangat merusak bagi dunia, baik dari sisi kemanusiaan maupun lingkungan.
Para analis politik dan ahli strategi keamanan global menyatakan kekhawatiran mereka mengenai potensi eskalasi konflik ini.
Jika situasi tidak segera diredakan, risiko perang nuklir antara Israel dan Iran bisa menjadi kenyataan, yang akan mengancam perdamaian dunia.
Berbagai pihak, termasuk PBB dan negara-negara besar, harus segera bergerak untuk menengahi konflik ini dan mencari solusi damai.
BACA JUGA: Pj Walikota Pagar Alam Perkuat Kemitraan di Rapat Evaluasi Kinerja Pj Gubernur Sumsel Triwulan II
Diplomasi dan dialog menjadi kunci untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mencari solusi jangka panjang yang dapat menjamin keamanan dan stabilitas di Timur Tengah dan global.
Penting bagi semua pihak untuk mengedepankan dialog, kerja sama, dan negosiasi guna mengatasi perbedaan dan ketegangan yang ada.
Langkah-langkah preventif dan diplomasi yang efektif harus ditingkatkan untuk menghindari potensi konflik besar yang bisa membawa dampak yang tidak terkendali bagi dunia.
Ketidakstabilan di Timur Tengah memang selalu menjadi sorotan internasional.
BACA JUGA:Aparatur Kecamatan Dempo Tengah Kembali Beraktivitas Pasca Libur Lebaran Idul Fitri
Kekhawatiran atas potensi perang nuklir antara Israel dan Iran memperlihatkan betapa rentannya situasi geopolitik di kawasan ini.