PAGARALAMPOS.COM - Bappebti menargetkan pertumbuhan transaksi kripto sepanjang 2024 akan meningkat hingga Rp800 triliun.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menargetkan pertumbuhan transaksi kripto sepanjang 2024 akan meningkat setidaknya ke posisi yang sama seperti tahun 2021, yaitu sebesar Rp 859,4 triliun.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Senjaya mengatakan pihaknya menargetkan transaksi aset kripto Indonesia akan kembali setidaknya pada posisi yang sama pada 2021.
Hal tersebut juga didukung oleh momentum halving day.
“Transaksi kripto itu seperti kurva U, transaksi 2022 dan 2023 sudah turun, jadi 2024 seharusnya bisa naik,” kata Tirta dalam Indonesia Crypto Outlook 2024 oleh Tokocrypto, Rabu (31/1/2024).
Berdasarkan data Bappebti tercatat adanya 18,51 juta investor aset kripto di Indonesia sepanjang 2023.
Posisi tersebut meningkat 9,8% sejak awal tahun. Transaksi aset kripto pun mencapai angka Rp 149,25 triliun.
Meski terjadi penurunan transaksi dari Rp306,4 triliun pada 2022 (yoy), industri ini tetap menunjukkan potensi ekonomi yang kuat.
BACA JUGA:Pertama Ngantor Pasca-Lebaran, Disdukcapil Kota Pagaralam Ramai Dikunjungi Masyarakat
Hingga saat ini, ada 501 aset kripto yang resmi terdaftar, dan 33 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang terdaftar dan teregulasi.
Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia dalam menciptakan lingkungan perdagangan yang aman, adil, dan mendorong inovasi ekonomi.
Tujuannya tidak hanya untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang aman dan terpercaya, tetapi juga untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
Negara-negara di Asia tengah gencar bersaing untuk menjadi pusat pengembangan teknologi kripto, dan Indonesia tidak ketinggalan dalam perhelatan ini.
BACA JUGA:Arus Balik Pagaralam, Ribuan Pemudik Mulai Kembali ke Kota Asal