Kronologi Penangkapan Pangeran Diponegoro yang dijebak Jenderal De Kock Saat Momen Ramadan

Senin 15-04-2024,02:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Diponegoro lalu sampai di Menoreh pada 21 Februari 1830, atau empat hari menjelang bulan puasa tiba.

Walau terkenal sebagai musuh nomor satu pemerintah kolonial Hindia Belanda, Diponegoro masih dielu-elukan.

Rombongannya bertambah dua kali lipat menjadi 700 orang saat tiba di daerah kekuasaan Belanda itu.

“Pangeran Diponegoro tinggal di sebuah rumah besar yang berdinding bambu dan beratapkan daun kelapa,” tulis Peter Carey, sejarawan asal Inggris yang dimuat Historia.

BACA JUGA:Perjalanan Sejarah, Jejak Kerajaan di Tengah Kehidupan 5 Suku Sulawesi Utara

BACA JUGA:Arkeolog Berhasil Temukan Kastil Bersejarah 600 Tahun di Bawah Galian Hotel Mewah

Pangeran Diponegoro menghabiskan waktu di Magelang sembari memulihkan sakitnya.

Sang pangeran menderita akibat serangan malaria selama di pelarian.

Di sisi lain, bulan puasa akan dimulai pada 25 Februari.

Bagi Diponegoro, bulan puasa ini jadi yang tak biasa.

BACA JUGA:Gali Hotel! Arkeolog Berhasil Temukan Kastil Bersejarah di Bawah Hotel!

BACA JUGA:Keragaman Suku Bangsa Arab, Simak Sejarah dan Kisah Pertemuan dengan Rasulullah SAW

Dirinya menegaskan tidak ada diskusi serius yang dapat dilakukan sampai bulan puasa berakhir pada 27 Maret.

Bila pun ada hanya ramah tamah biasa, De Kock pun menerima hal itu.

Setelah pertemuan pada Maret 1829, Pangeran Diponegoro merasa hubungan baik dengan pejabat Belanda akan langgeng.

Dia juga berharap setelah bulan puasa, masalah-masalah yang timbul selama permusuhan lima tahun dapat diselesaikan.

Kategori :