BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kerajaan Kutai Dari Pertama Berdirinya Hingga Masa Runtuhnya Kerajaan
Selain itu, Taj Mahal juga memiliki komposisi bangunan yang simetris, sehingga sisi kanan dan kiri bangunan terlihat sama persis.
Keindahan tersebut tentu tidak lepas dari keterampilan dari Ustad-Ahmad Lahauri, yang menjadi arsitek utama Taj Mahal.
Yang pasti, masih ada banyak aspek lain yang berkontribusi dalam membangun keindahan Taj Mahal hingga menjadi sebuah mahakarya.
Sebagai mahakarya di bidang arsitektur, Taj Mahal memiliki keunikan dan keindahan di berbagai aspek, mulai dari konsep, eksekusi, estetika, keseimbangan, dan simetri, yang semuanya berpadu harmonis.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kerajaan Kutai Dari Pertama Berdirinya Hingga Masa Runtuhnya Kerajaan
BACA JUGA:kerajaan Kutai: Sejarah, Masa Kejayaan Hingga Runtuhnya Kerajaan
Taj Mahal dibangun atas perintah Kaisar Mughal Shah Jahan, untuk mengenang istri tercintanya, yakni Mumtaz Mahal.
Arjumand Banu Begum, atau yang juga dikenal dikenal sebagai Mumtaz Mahal adalah seorang Permaisuri India selama Dinasti Mughal.
Ayahnya adalah saudara dari Permaisuri Nur Jahan (yang kemudian menjadi istri dari kaisar Jahangir).
Dia adalah seorang Muslim Syiah yang religius.
BACA JUGA:Perjalanan Sejarah, Jejak Kerajaan di Tengah Kehidupan 5 Suku Sulawesi Utara
BACA JUGA:Arkeolog Berhasil Temukan Kastil Bersejarah 600 Tahun di Bawah Galian Hotel Mewah
Bertunangan dengan Pangeran Khurram pada tahun 1607 M pada usia 14 tahun, dia menikah lima tahun kemudian pada tanggal 10 Mei 1612, tanggal yang dipilih oleh astrolog istana sebagai yang paling kondusif untuk memastikan pernikahan yang bahagia dengan Pangeran Khurram, yang kemudian naik Tahta Merak dari India sebagai Kaisar Mughal kelima dan dikenal sebagai Shah Jahan I.
Mumtaz Mahal merupakan istri ketiga dari Shah Jahan I. Meski demikian, Mumtaz Mahal merupakan sosok yang paling dicintai sang kaisar.
Pernikahan Mumtaz Mahal dan Shah Jahan I merupakan pernikahan yang sangat dalam dan penuh dengan cinta.