PAGARALAMPOS.COM - Berbagai macam tradisi dilakukan masyarakat Lombok menyambut malam lailatul qadar.
Seperti tradisi "maleman" dengan menancapkan lampu-lampu yang disebut warga sebagai "Dila Jojor".
Dila Jojor ini dipasang di setiap sudut pekarangan rumah, hingga ke sudut makam keluarga.
Lampu tradisional ini terbuat dari biji buah jamplung yang dikeringkan hingga mengeluarkan minyak dan dicampur dengan kapas.
BACA JUGA:Inilah Rekomendasi Wisata di Ancol Jakarta yang Pas Dikunjungi Saat Bulan Puasa
BACA JUGA:Inilah 6 Rekomendasi Wisata di Aceh yang Miliki Keindahan Menakjubkan
Lalu ditempelkan pada irisan bambu hingga berbentuk seperti sate.
Dila Jojor biasanya mulai dipasang ketika selesai berbuka puasa.
Bahkan anak-anak membawa Dila Jojor berkeliling dusun sambil melantunkan salawat.
Dila Jojor selanjutnya akan dibiarkan menyala semalaman sampai batang lampu terbakar habis.
BACA JUGA:8 Rekomendasi Wisata Pantai Cantik yang Ada di NTB
BACA JUGA:Sidoarjo Mempesona! Inilah 7 Tempat Wisata Hits yang Wajib Dikunjungi!
Tradisi maleman tersebut sudah dilakukan secara turun menurun dari zaman nenek moyang warga.
Hingga saat ini tradisi tersebut masih dilestarikan.
Tetapi banyak daerah mulai meninggalkan tradisi itu karena susah mendapatkan biji jamplung.