Cerita ini menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi sastra Jawa, memperkaya khazanah budaya Nusantara dengan narasi yang menggetarkan jiwa.
Pemeran utama dalam Bharatayudha adalah Pandawa Lima, yang terdiri dari Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.
BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!
Mereka adalah anak-anak Pandu, seorang raja dari Kerajaan Hastinapura, yang harus menghadapi tantangan besar dalam perjalanan hidup mereka.
Di sisi lain, terdapat saudara dari kakek-nenek mereka, Duryodhana, yang membentuk kelompok bernama Kurawa.
Konflik antara Pandawa dan Kurawa dimulai sejak masa muda mereka, ketika perselisihan antara kedua belah pihak muncul akibat keputusan yang dibuat oleh orang tua mereka.
Perselisihan tersebut dimulai ketika Pandu, ayah dari Pandawa, membawa tiga putri dari negara yang berbeda sebagai istri kedua.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Cibaduyut, Pusat Kreativitas Sepatu Bandung yang Menawan
Salah satu dari istri tersebut, Gendari, merasa tersinggung dan mengutuk keturunannya menjadi musuh Pandawa.
Hal ini menjadi pemicu bagi konflik yang melibatkan banyak orang dan mempengaruhi takdir sebuah kerajaan.
Terjadinya perselisihan antara Pandawa dan Kurawa mencapai puncaknya dalam perang besar yang berlangsung selama delapan hari.
Dalam pertempuran yang sengit ini, kedua belah pihak saling berhadapan dengan keberanian dan keteguhan hati yang luar biasa.
BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya
Namun, perang saudara ini tidak hanya berlangsung di medan tempur, tetapi juga di hati dan pikiran para pahlawan.
Mereka harus menghadapi dilema moral, tantangan spiritual, dan ujian kepahlawanan yang memperumit situasi yang sudah sulit ini.
Pandawa, dengan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan, menghadapi berbagai rintangan dan cobaan.