Selain itu, sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada 2015 mengamati bahwa penderita diabetes yang tidak menggunakan insulin dan mengonsumsi suplemen jahe selama tiga bulan mampu meningkatkan kontrol glikemiknya.
Jahe dapat memengaruhi kontrol glikemik dalam tubuh dengan menghambat enzim yang terlibat dalam proses metabolisme karbohidrat.
BACA JUGA:Sejarah dan Kebudayaan Suku Bangsa Arab di Era Rasulullah
BACA JUGA:Dari Bertukar Barang hingga Transaksi Digital, Begini Sejarah dan Perkembangan Uang
Selain itu, jahe juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada tubuh.
Para peneliti juga mencatat bahwa ada lebih banyak penyerapan glukosa ke dalam jaringan adiposa perifer dan otot rangka.
2. Air rebusan teh hitam
Sebuah ulasan yang diterbitkan pada tahun 2019 mencatat bahwa beberapa studi epidemiologi menunjukkan bahwa minum air rebusan teh hitam, hijau, atau oolong dapat mengurangi risiko terkena diabetes atau komplikasi diabetes.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa teh hitam dapat bekerja di dalam tubuh seperti insulin dan mengurangi respons peradangan.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai Dari Masa Kejayaan Hingga Runtuhnya Kerajaan Kutai
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kerajaan Kutai Dari Pertama Berdirinya Hingga Masa Runtuhnya Kerajaan
Teh hitam juga dapat membantu penderita diabetes dengan mengurangi penyerapan karbohidrat dan meningkatkan kontrol glukosa darah pada penderita diabetes.
Studi lain pada 2017 menemukan bahwa minum teh hitam setelah mengonsumsi gula bisa membantu mengontrol glukosa darah.
3. Air rebusan teh hijau
Air rebusan teh hijau yang mengandung 28 miligram kafein dapat membantu mencegah diabetes.
Sebuah tinjauan penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dan ekstrak teh hijau dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah.