Gerhana Matahari total pada Jumat (8/4/2024) memang akan terjadi, seperti yang dijelaskan oleh Marufin.
BACA JUGA:Mengerikan, Misteri Ular Berkepala 3 yang Miliki Mitos dan Fakta!
Namun, waktu gerhana Matahari tersebut adalah antara jam 17.45-20.52 UTC, yang tidak melintasi wilayah Indonesia.
Wilayah yang melihat gerhana Matahari sebagai total hanya mencakup sebagian kecil benua Amerika bagian tengah dan utara serta sebagian kecil benua Eropa.
Bahkan, zona gerhana total tersebut hanya berbentuk pita dengan lebar maksimum 200 kilometer.
Di Indonesia, gerhana Matahari tidak akan terlihat karena terjadi lepas tengah malam waktu lokal.
BACA JUGA:Inilah Silsilah Lengkap Keturunan Si Pahit Lidah Versi Suku Gumay
BACA JUGA:Mengenal Kehidupan Suku Punan Batu, Begini Identitas dan Kelangsungan Manusia di Pulau Kalimantan
Meskipun demikian, gerhana Matahari tetap memiliki dampak, meskipun tidak langsung.
Salah satu dampak tidak langsung dari gerhana Matahari adalah pada pasang-surut air laut.
Gerhana terjadi ketika Bulan berada dalam posisi konjungsi dengan Matahari, yang menyebabkan resultan gaya tidal mencapai maksimum.
Hal ini dapat mengakibatkan pasang laut maksimum, terutama jika terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras.
BACA JUGA:Mengenal Kehidupan Suku Laut, Berbulan-bulan Hidup di Perahu!
BACA JUGA:Menyelusuri Tanda-tanda Kiamat, Perspektif Sains dan Agama terhadap Fenomena Alam
Dengan demikian, klaim tentang kegelapan Bumi selama tiga hari tidak memiliki dasar ilmiah.