Perubahan ini diketahui adalah El Nino, sebuah fenomena yang menyebabkan hujan lebat dan suhu laut lebih hangat di Amerika Selatan.
BACA JUGA:Miliki Keunikan yang Menarik! Mari Mengenal Sejarah Pesanggrahan Rejowinangun Situs warungboto
BACA JUGA:Miliki Arsitektur Bangunan yang Menarik! Inilah Sejarah Asal-usul Pesanggrahan Rejowinangun
Kini diketahui bila El Nino adalah kejadian normal dan bersifat siklus yang berkaitan dengan waktu dan durasi musim badai, tetapi dahulu tidak.
Dampak yang ditimbulkan El Nino adalah suhu laut memanas, mengubah distribusi kehidupan laut, dan hujan deras tiada henti yang menyebabkan banjir. Hal ini tentu mengancam kehidupan para penduduk pesisir pantai.
Jadi mereka memutuskan untuk pindah ke pedalaman yang tumbuh subur karena perubahan iklim. Dengan banyaknya air yang tersedia, dimanfaatkan sebagai irigasi.
Mereka beralih menjadi petani dan bercocok tanam hingga memperdagangkan hasil panen dengan orang-orang yang tetap tinggal di pesisir pantai. Hasil pertukaran ini menyebabkan cangkang dan tulang ikan tersebar ke seluruh wilayah.
BACA JUGA:Penemuan Bersejarah: Menggali Kebenaran di Balik Prasasti Usia 30.000 Tahun di Sacsayhuamán
BACA JUGA:Jejak Peradaban Romawi: Temuan Arsip dan Stempel Bersejarah di Turki
Karena jenis produksi pangan komunal yang terpusat dan perdagangan yang terorganisir, mereka hidup dengan baik.
Akhirnya mereka membangun rumah permanen dan alun-alun untuk berkumpul.
Peradaban ini diketahui berlangsung selama sekitar satu milenium. Namun berakhir lagi-lagi karena perubahan iklim yang membuat air menjadi sulit sehingga mereka memutuskan berpindah ke tanah yang lebih subur.
Artikel ini telah tayang dilaman detik.com dengan judul: Perubahan Iklim Ciptakan Peradaban Misterius pada 5000 Tahun Lalu di Peru