BACA JUGA:Mengenal Masjid Tua Tondon, Jejak Sejarah Islam di Kabupaten Enrekang
Setelah itu, Islam dilarang, dan penganiayaan bernada anti-Muslim terus berlanjut hingga awal abad ke-17.
Pengaruh pemerintahan Islam telah diakui di wilayah sekitar, namun sejarah tidak menyebutkan fase Islam di Tauste.
"Kuburan kuno terkadang digali di kota tersebut, namun mereka dianggap sebagai kuburan korban pandemi kolera yang menewaskan hampir seperempat juta orang di Spanyol pada tahun 1854 dan 1855," kata Miriam Pina Pardos, direktur Anthropological Observatory of the Islamic Necropolis of Tauste untuk El Patiaz.
Menggali Islam
Beberapa anggota El Patiaz mencurigai menara gereja abad ke-11 di kota itu berasal dari zaman Islam.
Kecurigaan ini terkonfirmasi ketika pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa menara tersebut dulunya adalah menara dengan arsitektur khas Zagri.
Maka pada tahun 2010, kelompok tersebut memulai penggalian yang dipimpin oleh arkeolog Francisco Javier Gutierrez.
Mereka mengetahui bahwa kuburan kuno di Tauste berisi orang-orang yang dikuburkan dengan ritual Muslim, dan bukan dengan gaya pemakaman massal seperti yang diperkirakan terjadi pada para korban pandemi kolera.
Misalnya, setiap kuburan berisi jenazah satu orang, biasanya diletakkan miring ke kanan sehingga wajah mereka mengarah ke kiblat di Makkah.
BACA JUGA:Mengenal Keagungan Sejarah Islam, Menjelajahi Kompleks Makam Sunan Giri di Gresik
"Dan masing-masing ditutupi dengan gundukan tanah. Beberapa mungkin juga memiliki penutup kayu, namun kini telah hilang," kata Gutierrez.
Kuburan tersebut juga menunjukkan ciri khas Muslim lainnya, yakni berukuran cukup besar untuk menampung jenazah, serta dikuburkan dengan kain kafan putih, apapun status sosial mereka.
Kuburan tersebut juga menunjukkan ciri khas Muslim lainnya, yakni berukuran cukup besar untuk menampung jenazah, serta dikuburkan dengan kain kafan putih, apapun status sosial mereka.
"Ritual umat Islam tidak memperbolehkan orang mati dikuburkan bersama barang-barang. Namun pecahan keramik yang ditemukan di dekatnya dalam penggalian sejak tahun 2010 menunjukkan bahwa keramik tersebut berasal dari abad kedelapan dan ke-12," kata Giménez.