PAGARALAMPOS.COM - Dalam paham kebatinan, keyakinan akan rejeki yang telah diatur oleh Yang Maha Kuasa menjadi hal yang mendasar.
Meskipun banyak yang mencari jalan pintas melalui perdukunan, tidak semua mendapatkan kekayaan yang diharapkan.
Fenomena ini menjadi dasar bagi pemahaman tentang "Hukum Keadilan" yang diyakini mengatur garis hidup setiap individu.
Menariknya, dalam kepercayaan ini, terdapat keyakinan bahwa setan memiliki peran dalam memberikan kekayaan kepada pemujanya.
BACA JUGA:Temuan Tak Biasa! Menguak Penemuan Makam Dukun Sakti Berusia Ribuan Tahun
Namun, kekayaan yang diperoleh tersebut tidaklah murni, melainkan datang dengan harga yang mahal.
Setan diyakini mengambil rejeki dari anak dan cucu pemujanya sebagai ganti atas kekayaan yang diberikan.
Fenomena ini menjelaskan mengapa banyak dari mereka yang mempraktikkan perdukunan dan memiliki kekayaan melimpah.
Namun tidak sedikit pula yang tetap miskin meskipun telah mengikuti ritual-ritual tersebut.
BACA JUGA:Dipercaya Sebabkan Banjir di Demak! Inilah Misteri 2 Ular Raksasa Sawon ke Makam Sunan Kalijaga
Rejeki yang berbeda bagi setiap individu, termasuk anak dan cucu dari orang yang mempraktikkan perdukunan, menjadi penentu bagi kekayaan yang diperoleh.
Ketika orang tua yang menjadi pemuja setan meninggal.
Anak dan cucunya menjadi pewaris resiko atas perjanjian dengan setan.
BACA JUGA:Dipercaya Sebabkan Banjir di Demak! Inilah Misteri 2 Ular Raksasa Sawon ke Makam Sunan Kalijaga
Dalam kisah-kisah yang tersebar, banyak yang mengalami kemunduran finansial setelah kepergian orang tua yang terlibat dalam perdukunan.