Istilah Tantrayana ini berasal dari akar kata "Tan" yang artinya memaparkan kesaktian atau kekuatan daripada dewa.
"Di India penganut Tantrisme banyak terdapat di India Selatan dibandingkan dengan di India Utara.
BACA JUGA:Temuan Kota Muslim Kuno di Afrika Mengungkap Sejarah Peradaban Umat muslim
Tantra adalah suatu kombinasi yang unik antara mantra, upacara dan pemujaan secara total. Menurut Nagarakretagama, Kertanegara dikisahkan sebagai seorang yang bebas dari dosa" ujarnya.
Konon ritual ini mulai dilakukan Kertanegara karena dia mendapatkan kabar jika kehebatan Kaisar Mongol, Kubilai Khan yang berhasil menaklukan sebagian daratan Eropa dan Asia, ternyata berasal dari kekuatan gaib ritual Tantrik yang dipelajari sang Raja Mongolia dari seorang biksu Tibet.
Kemudian, Kertanegara mulai mendatangkan para spritualist ahli Tantra dari Champa (Kamboja) yang berupa gadis-gadis muda yang menawan atau yoginis.
Ritual tersebut dilakukan Kertanegara di bangsal perempuan istananya.
BACA JUGA:Ungkap Sejarah Peradaban Agama! Arkeolog Temukan Sisa-sisa Masjid Kuno di Israel
BACA JUGA:Menghormati Tradisi dan Menemukan Sejarah di Timur Tengah, Arkelog Arab Dilarang Lakukan Ini
Dengan melibatkan para bawahannya dengan berpasang-pasangan dan bersama minuman keras.
"Para peserta tersebut memakai topeng agar identitas mereka tersamarkan," ujarnya.
Dalam praktiknya, sejumlah peserta yang terdiri dari menteri dan hulubalang Singosari ini mengikuti ritual dengan taat untuk menguji kemampuan menahan godaan nafsu
Namun beberapa orang yang lain merasa malu, atau malah terangsang oleh kenikmatan alkohol dan seks bebas.
Tentunya ini bertolak belakang dengan tujuan spritual dari Kertanegara.
Ritual ini lalu rutin dilakukan Kertanegara, bahkan hingga akhir kekuasaaan ketika diserang Jayakatwang penguasa Kediri, salah satu kerajaan di bawah Singosari, Raja Kertanegara juga sedang melaksanakan ritual tersebut," pungkasnya.