Dulunya, pada zaman keemasannya, biara ini melayani para peziarah dan pedagang dari Mesir ke Lebanon. Naasnya, pada abad ke-7 biara tersebut runtuh akibat gempa bumi dan ditemukan oleh para arkeolog sekitar tahun 1999.
Sisa situs tersebut pun dimasukkan ke daftar sementara Warisan Dunia UNESCO pada 201. Akan tetapi, karena konflik berkepanjangan di Palestina, UNESCO prihatin dengan konservasi situs tersebut.
3. Qalaat Barquq
Qalaat Barquq merupakan benteng yang dibangun pada masa pemerintahan Mamluk Sultan Barquq pada abad ke-14. Bangunan ini terletak di Khan Younis, Gaza Selatan.
BACA JUGA:Menghormati Tradisi dan Menemukan Sejarah di Timur Tengah, Arkelog Arab Dilarang Lakukan Ini
BACA JUGA:Kampung Tua Bakkara, Jejak Sejarah Dinasti Sisingamangaraja di Tanah Batak Toba
Benteng ini mulanya digunakan para pedagang yang melakukan perjalanan antara Damaskus dan Kairo dan dijaga ketat sepanjang waktu.
Namun kini, fasad depan benteng dan salah satu menaranya masih bertahan, sementara sebagian besar bangunannya telah diubah menjadi ruang tamu dan pertokoan.
4. Qasr al-Basha
Bangunan dari abad ke-13 ini dikenal sebagai Istana Pasha, Kastil Radwan, atau Benteng Napoleon.
Qasr al-Basha didirikan didirikan oleh Sultan Zahir Baibars dengan tujuan pertahanan melawan Tentara Salib dan Invasi Mongol.
BACA JUGA:Mengulik Sejarah dan Misteri Hubungan Kuda dan Manusia Dalam Kehidupan Bangsa Viking
BACA JUGA:Sejarah Bajak Laut di Kekaisaran Tiongkok, Berlayar Bersama Armada 80.000 Perompak
Benteng Qasr al-Basha pernah menjadi pusat kekuasaan dari zaman pemerintahan Ottoman hingga pemerintahan modern Inggris.
Saat ini, benteng ini digunakan sebagai museum budaya dari artefak-artefak yang ditemukan di Gaza. Perubahan benteng menjadi gudang arkeologis ini dibantu Dana Pembangunan PBB.
5. Masjid Agung Al-Omari