PAGARALAMPOS.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan proyeksi bahwa sekitar 20 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) akan tutup sepanjang tahun 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Edina Rae, mengatakan bahwa penutupan ini disebabkan oleh fraud dan masalah tata kelola manajemen yang buruk.
Dalam konferensi pers di Hotel Kempinski Jakarta, Dian menjelaskan bahwa banyak BPR menghadapi persoalan mendasar terkait situasi keuangan dan adanya keterlibatan fraud.
Oleh karena itu, OJK berupaya membersihkan BPR yang memiliki masalah mendasar sebelum mengeluarkan peta jalan atau roadmap untuk sektor BPR.
BACA JUGA:Herman Deru Bocorkan Sosok Pendampingnya di Pilgub Sumsel, Ini Dia Orangnya!
BACA JUGA:Polres Pagar Alam Gelar Ops Pekat Musi, Petugas Gabungan Amankan Sejumlah Barang Ini
Selain itu, OJK juga berkomitmen untuk memperkuat BPR melalui mendorong konsolidasi, penyesuaian regulasi, serta pengawasan yang lebih ketat.
"Kami ingin sisa BPR yang punya masalah mendasar dapat dibersihkan terlebih dahulu," ujar Dian.
Meski demikian, data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis OJK menunjukkan bahwa BPR mencatatkan laba sebesar Rp1,94 triliun pada tahun 2023, yang menurun 38,65% secara tahunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Tingkat pengembalian ekuitas (ROE) BPR juga mengalami penurunan dari 15,39% pada tahun 2022 menjadi 8,74% pada tahun 2023.
BACA JUGA:Heboh, Kepala Bocah 5 Tahun Tersangkut Kaleng Susu di Jakarta Timur, Petugas Damkar Turun Tangan
BACA JUGA:Mengerikan! Dokter Temukan Belut Hidup 30 cm di Perut Seorang Pria di Vietnam
ROE ini menggambarkan tingginya keuntungan yang dihasilkan oleh bank dari setiap nilai yang diinvestasikan oleh pemegang sahamnya.
Tidak hanya itu, tingkat pengembalian aset (ROA) BPR juga menurun dari 1,74% pada tahun 2022 menjadi 1% pada tahun 2023.
ROA ini menunjukkan kemampuan bank dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan.