Namun, mereka meyakini bahwa kehidupan pasti membutuhkan energi untuk bisa berjalan dan kemungkinan besar melibatkan air.
Lamb juga mencatat bahwa zona subduksi bukan hanya tempat terjadinya gempa Bumi terbesar tetapi juga letusan gunung berapi terbesar, seperti letusan Hunga Tonga-Hunga Ha’apai pada 2022, yang meledak di bawah air dengan kekuatan lebih besar daripada 100 bom Hiroshima dan memicu badai petir paling kuat yang pernah tercatat.
Penelitian ini menunjukkan bahwa gempa Bumi adalah bagian dari sejarah panjang Bumi, dan kehidupan mungkin lahir dari peristiwa ekstrem semacam itu.
Dengan memahami lebih lanjut tentang gempa Bumi purba, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana planet kita berkembang dan bagaimana kehidupan di Bumi mungkin telah dimulai.