Mengungkap Mitos Gunung Pegat Cinta dan Sumpah Serapah Punokawan yang Berakhir Cerai

Kamis 21-03-2024,18:51 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Gunung Pegat dengan keindahan alamnya yang megah merupakan tempat menyimpan kisah-kisah legendaris yang mempesona.

Terletak di kawasan Blitar Jawa Timur, gunung ini selain menjadi destinasi wisata alam yang indah juga sarat dengan mitos dan legenda yang terkait dengan kehidupan masyarakat sekitar.

Salah satu legenda terkenal seputar Gunung Pegat melibatkan tiga legenda Punokawan: Semar, Petruk dan Gareng.

Dalam cerita yang terbentang berabad-abad, ketiga warga Punokawan ini konon membawa balok batu yang sangat berat di punggung mereka.

BACA JUGA:Adakadabra! Inilah 4 Kitab Sihir Paling Tua Dalam Sejarah Dunia yang Pernah Ditemukan

BACA JUGA:Kekayaan Budaya Pulau Yap, Sejarah dan Makna Batu Rai sebagai Mata Uang Tradisional

Tugas mereka adalah menyelesaikan pekerjaan ini sebelum fajar menyingsing. 

Namun, ketika mereka melintasi Gunung Pegat, pikulan mereka patah karena suara ayam yang berkokok di kejauhan.

Kejadian ini mengakibatkan ketiga Punokawan tersebut sangat marah dan kecewa, sehingga mereka melontarkan sumpah serapah.

Mereka bersumpah bahwa setiap pasangan yang memutuskan untuk memadu cinta di atas Gunung Pegat akan mengalami akhir yang tragis, berpisah, atau hubungan mereka akan berakhir dengan cepat.

BACA JUGA:Candi Atau Pesanggrahan, Situs Gumbirowati Konon Ada Jejak Mataram, Kini Jadi Wisata Sejarah di Gunung Kidul

BACA JUGA:Adakadabra! Inilah 4 Kitab Sihir Paling Tua Dalam Sejarah Dunia yang Pernah Ditemukan

Menurut Inda Vineyyajana, seorang Trainer Meditasi Vineyyajana mengungkapkan, bahwa gunung pegat memiliki mitos yang luar biasa.

Kata Pegat sendiri, lanjut Inda menuturkan, mengandung arti cerai atau berpisah.

Dan bagi siapa saja yang kesini membawa pacar atau pasangan hidupnya, ujung-ujungnya berakhir cerai.

Kategori :