PAGARALAMPOS.COM - Mantan Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, dan DR. H. Joncik Muhammad, mantan Bupati Empatlawang, telah menjadi sorotan dalam politik Sumatera Selatan menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.
Pasangan ini, yang sebelumnya bersatu dalam Pilgub 2018 dengan koalisi Nasdem, PAN, dan Hanura, tampaknya akan mengulangi kesuksesan mereka.
Dalam perbincangan dengan sejumlah pengamat politik, seperti Drs. Bagindo Togar Butar Butar, terungkap bahwa strategi koalisi yang sama seperti pada 2018 sedang dipertimbangkan.
Meskipun dalam konteks nasional, Nasdem dan PAN berada di kubu politik yang berbeda, namun politik lokal memiliki dinamika sendiri.
Koalisi masa lalu menawarkan kerangka kerja yang dikenal dan terbukti, meski dengan perbedaan di level nasional.
Menariknya, hal ini tidak hanya tentang perhitungan kursi di DPRD Sumsel.
Meskipun kursi partai di DPRD Sumsel memberikan indikasi potensi dukungan, namun politik lokal juga melibatkan pertimbangan etnis, wilayah, dan jaringan sosial.
Joncik Muhammad, misalnya, diyakini memiliki basis dukungan yang kuat di berbagai kelompok masyarakat, seperti HMI dan KAGAMA.
BACA JUGA:5 Kebiasaan Unik Albert Einstein yang Membentuk Kepribadiannya Dengan Brilia
Namun, tantangan tetap ada. Dengan dinamika politik yang berubah, terutama dalam konteks Pilpres 2024, di mana Nasdem dan PAN berada di koalisi yang berseberangan, mempertahankan kesatuan koalisi lokal bisa menjadi ujian yang sebenarnya.
Namun, Joncik Muhammad menegaskan bahwa politik lokal cenderung lebih fleksibel, di mana koalisi bisa berubah sesuai dengan kepentingan daerah.
Meskipun begitu, pendekatan politik lokal tidak berarti tanpa risiko.
Dalam konteks Nasdem, misalnya, ada kekhawatiran tentang pengalihan dukungan setelah seseorang terpilih, yang disoroti oleh Fauzi Amro dari Nasdem Sumatera 3.
BACA JUGA:Tradisi Memanjangkan Leher Suku Karen yang Dinilai Sebagai Keindahan, Simbolisme, dan Kontroversi!