Pada waktu paginya orang-orang membicarakan kejadian tersebut sehingga pada malam berikutnya orang-orang yang berkumpul bertambah banyak lalu ikut salat dengan Beliau.
BACA JUGA:Mengenal Awal Mula Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan, Simak Disini!
BACA JUGA:Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan, Inilah Alasan Sultan Agung Raja Mataram
Pada waktu paginya orang-orang kembali membicarakan kejadian tersebut.
Kemudian pada malam yang ketiga orang-orang yang hadir di masjid semakin bertambah banyak lagi lalu Rasulullah SAW keluar untuk salat dan mereka ikut salat bersama Beliau.
Kemudian pada malam yang keempat, masjid sudah penuh dengan jama'ah hingga akhirnya Beliau keluar hanya untuk salat Subuh. Setelah Beliau selesai salat Fajar, Beliau menghadap kepada orang banyak kemudian Beliau membaca syahadat lalu bersabda:
"Amma ba'du, sesungguhnya aku bukannya tidak tahu keberadaan kalian (semalam). Akan tetapi aku takut nanti menjadi diwajibkan atas kalian sehingga kalian menjadi ke beratan karenanya" . Kemudian setelah Rasulullah willallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, tradisi salat (tarawih) secara berjamaah terus berlangsung seperti itu. (HR. Bujari, 1873).
BACA JUGA:Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan, Inilah Alasan Sultan Agung Raja Mataram
BACA JUGA:Mengenal Awal Mula Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan, Simak Disini!
Hadits di atas mengungkapkan kasih sayang Rasulullah kepada umatnya, ketika Nabi Muhammad SAW melaksanakan salat Tarawih, malam pertama Rasulullah Tarawih, sebagian sahabat mengikutinya.
Paginya para sahabat banyak yang membahas mengenai Tarawih, ketika malam kedua Rasulullah kembali salat Tarawih jamaahnya bertambah banyak, begitu pula dengan malam ketiga yang semakin banyak umat salat Tarawih.
Dilansir dari buku Tuntunan Puasa, Tarawih, dan salat Idul Fitri ditulis oleh Hamka, dijelaskan asal mula penyebutan salat malam khusus di bulan Ramadan adalah salat Tarawih, berdasarkan hadits di bawah ini:
Hadits Nabi SAW:
BACA JUGA:Bolehkah Berolahraga Saat Berpuasa? Yuk Simak Penjelannya Disini!
BACA JUGA:Penjelasan Sultan Agung Mengenai Dirinya Tidak Berpuasa Saat Ramadhan
"Adalah Rasulullah, salat empat rakaat pada malam hari. Kemudian baginda istirahat. Beliau istirahat cukup lama sehingga kasihan aku melihatnya." (HR. al-Baihaqi).