Penjelasan Sultan Agung Mengenai Dirinya Tidak Berpuasa Saat Ramadhan
Sultan Agung dari Kerajaan Mataram -Kolase by pagaralampos.com-Net
PAGARALAMPOS.COM – Ketika berbicara tentang Sultan Agung dari Kerajaan Mataram, sering kali muncul pertanyaan mengenai mengapa beliau tidak berpuasa selama bulan suci Ramadhan.
Kontroversi ini telah menciptakan ruang diskusi yang luas di kalangan sejarawan dan masyarakat luas.
Sultan Agung sendiri memberikan penjelasan yang mendalam mengenai keputusannya tersebut.
yang mencerminkan kompleksitas peran seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya.
BACA JUGA:Wow, Kerajaan Sriwijaya dan Khalifah Umayah Berhubungan, Apakah Sriwijaya Menganut Agama Islam?
Kontroversi muncul ketika dua abdi keraton menggunjing Sultan Agung yang tidak berpuasa pada bulan Ramadhan.
Menyebabkan repot bagi mereka yang harus menyiapkan hidangan untuk sang raja Mataram setiap pagi.
Kiai Penghulu Keraton, dalam sebuah pertemuan, menegur Sultan Agung atas ketidakpuasannya dengan sikap Sultan Agung yang tidak berpuasa.
Namun Sultan Agung menjelaskan bahwa sebagai kalifatullah, ia memiliki kedudukan yang berbeda dengan rakyat kebanyakan.
BACA JUGA:Makam Ki Ageng Makukuhan di Puncak Gunung Sumbing, Penyebar Agama Islam Ternyata Murid Wali Songo?
Meskipun demikian, Kiai Penghulu menyarankan agar Sultan Agung tetap berpuasa untuk memberi contoh kepada rakyat.
Diskusi panjang lebar antara keduanya mengungkapkan tata cara berpuasa yang kemudian membuat Sultan Agung memutuskan untuk mengikuti puasa Ramadhan.
Dua abdi keraton itu merasa heran dan kebingungan ketika Sultan Agung, Raja Mataram, tidak berpuasa pada bulan suci Ramadhan.
Mereka menjadi saksi setiap hari, pagi-pagi buta, ketika mereka harus menyiapkan hidangan makanan untuk sang raja, yang tak lain adalah Sultan Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: