Ternyata Inilah Sejarah Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan Pada Zaman Rasulullah SAW, Simak Disini!

Senin 25-03-2024,07:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

"Amma ba'du, sesungguhnya aku bukannya tidak tahu keberadaan kalian (semalam). Akan tetapi aku takut nanti menjadi diwajibkan atas kalian sehingga kalian menjadi ke beratan karenanya" . Kemudian setelah Rasulullah willallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, tradisi salat (tarawih) secara berjamaah terus berlangsung seperti itu. (HR. Bujari, 1873).

BACA JUGA:Mengenal Awal Mula Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan, Simak Disini!

BACA JUGA:Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan, Inilah Alasan Sultan Agung Raja Mataram

Hadits di atas mengungkapkan kasih sayang Rasulullah kepada umatnya, ketika Nabi Muhammad SAW melaksanakan salat Tarawih, malam pertama Rasulullah Tarawih, sebagian sahabat mengikutinya.

Paginya para sahabat banyak yang membahas mengenai Tarawih, ketika malam kedua Rasulullah kembali salat Tarawih jamaahnya bertambah banyak, begitu pula dengan malam ketiga yang semakin banyak umat salat Tarawih.

Dilansir dari buku Tuntunan Puasa, Tarawih, dan salat Idul Fitri ditulis oleh Hamka, dijelaskan asal mula penyebutan salat malam khusus di bulan Ramadan adalah salat Tarawih, berdasarkan hadits di bawah ini:

Hadits Nabi SAW:

BACA JUGA:Mengenal Awal Mula Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan, Simak Disini!

BACA JUGA:Bolehkah Berolahraga Saat Berpuasa? Yuk Simak Penjelannya Disini!

"Adalah Rasulullah, salat empat rakaat pada malam hari. Kemudian baginda istirahat. Beliau istirahat cukup lama sehingga kasihan aku melihatnya." (HR. al-Baihaqi).

Meskipun salat Tarawih yang dilakukan Rasulullah dua rakaat satu salam, namun akan berhenti istirahat setiap empat rakaat dua salam, hal ini dalam bahasa arabnya disebut Tarwihah, jadi seluruh salatnya dinamai Tarawih.

Imam Al-Mawardi dari madzhab As-Syafii melanjutkan bahwa akhirnya Ubai bin La'ab menginisiasi mulai pada masa Rasulullah SAW masih hidup juga pada masa Abu Bakr As-Shiddiq ra hingga awal masa pemerintahan Umar bin Khattab ra dengan mengumpulkan masyarakat untuk salat bersama di sepuluh awal dan sepuluh pertengahan, sedang di sepuluh akhirnya beliau menyendiri sendiri.

Akhirnya Umar bin Khattab ra membuat keputusan untuk mempatenkan salat berjamaah di bulan Ramadan ini dengan imam tetap Ubai bin Ka'ab.

BACA JUGA:Bolehkah Berolahraga Saat Berpuasa? Yuk Simak Penjelannya Disini!

BACA JUGA:Penjelasan Sultan Agung Mengenai Dirinya Tidak Berpuasa Saat Ramadhan

Akhirnya jadilah qiyam Ramadan ini menjadi sunnah tradisi yang tetap dilanjutkan masa Utsman bin Affan, masa Ali bin Abi Thalib hingga sekarang.

Kategori :